Calon Wali Kota Batam, Lukita Dinarsyah Tuwo menyempatkan mengunjungi undangan pengajian para ibu yang berada di Perumahan Anggrek Sari, Batam Center, Sabtu (21/11/2020) siang.

Walau terkesan terlambat, namun sebagai salah satu calon yang saat ini tengah menjadi tokoh bagi masyarakan Kota Batam, Kepulauan Riau, Lukita juga menyampaikan permintaan maaf nya kepada tuan rumah, serta seluruh anggota pengajian yang terlihat telah menunggu.

“Bapak dan ibu tuan rumah, serta seluruh anggota pengajian, saya mohon maaf sekali telat datang dari waktu yang sudah ditentukan. Saya baru saja kembali dari melayat teman saya, almarhum Jeffry Simanjuntak,” jelasnya begitu tiba di kediaman Wawan, yang berlokasi di Blok F2 tersebut.

Kepada tuan rumah dan seluruh peserta pengajian tersebut, Lukita menyampaikan bahwa almarhum Jeffry Simanjuntak adalah pribadi yang sangat baik, sebagai teman ataupun rekan politik.

Lukita juga mengakui bahwa ia juga merasa sangat terkejut dan sedih, mendengar kabar yang menimpa Anggota Komisi III DPRD Batam dari Partai Kebangkitan Bangsa tersebut.

Penjelasan dari mantan Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam tersebut, juga membuat para anggota pengajian tersebut prihatin, dan menyempatkan mengantarkan doa kepada almarhum Jeffry Simanjuntak.

“Kami merasa beruntung bisa bertemu dengan bapak Lukita, jauh sebelum pelaksanaan Pilkada dimulai. Saya sebenarnya sudah beriktiar, agar pak Lukita bisa berkunjung ke rumah saya dan bertemu dengan anggota pegajian ini,” ujar Wawan sebagai tuan rumah.

Hal ini tentunya, membuat Lukita merasa tersanjung melihat kerendahan hati yang ditunjukkan oleh tuan rumah.

Untuk itu, Lukita kembali memyampaikan rasa terima kasihnya atas perhatian dan kepedulian yang ditunjukkan oleh seluruh anggota pengajian, terutama doa yang disampaikan kepada almarhum Jeffry Simanjuntak.

“Saya sangat terharu melihat kepedulian para ibu-ibu sekalian, yang bersedia mendoakan almarhum teman saya. Saya sendiri secara pribadi merasa bangga sekali, dapat berkunjung dan bergabung dalam kegiatan ini,” paparnya.

 

Editor : Parna