Lebih dari seperempat juta orang meninggal dunia akibat virus corona (COVID-19) di berbagai wilayah Amerika Serikat (AS). Angka ini menempatkan AS dalam posisi teratas sebagai negara dengan jumlah kematian terbanyak akibat Corona.

Seperti dilansir AFP, Kamis (19/11/2020), data penghitungan Johns Hopkins University (JHU) yang menjadi acuan global menunjukkan total 250.438 orang meninggal dunia akibat Corona di AS.

Angka itu merupakan jumlah kematian akibat Corona terbanyak di dunia. Di bawah AS, ada Brasil yang melaporkan 167.455 kematian dan India dengan 130.993 kematian.

Untuk jumlah total kasus, AS juga menempati peringkat pertama dunia dengan total 11.517.455 kasus — menurut data JHU.

Presiden Dinakd Trump secara konsisten meremehkan ancaman virus Corona, dengan jarang memakai masker dan menggelar kampanye yang dihadiri banyak orang sebelum pilpres 3 November lalu.

Aturan social distancing, wajib pakai masker dan langkah pembatasan lainnya hanya diberlakukan dan dipatuhi di beberapa wilayah saja.

Beberapa waktu terakhir, AS mencatatkan lonjakan besar dalam jumlah kasus dan kematian baru. Saat ini, tercatat secara rutin AS melaporkan lebih dari 1.000 kematian dan 150 ribu kasus baru setiap harinya.

Otoritas New York City memutuskan untuk menutup kembali sekolah umum pekan ini dan menerapkan kembali sejumlah langkah pembatasan di bar dan restoran demi membatasi penyebaran Corona.

Dua uji coba vaksin Corona baru-baru ini menunjukkan hasil yang baik, sehingga memberikan harapan baru bagi AS dan dunia. Presiden terpilih AS, Joe Biden, mengimbau warga AS untuk memakai masker dan menjaga jarak hingga vaksin Corona bisa tersedia untuk publik dan didistribusikan secara luas.

Sejak pertama muncul pada akhir Desember 2019 di China, virus Corona telah menewaskan lebih dari 1.348.000 orang di berbagai negara — menurut data JHU. Total lebih dari 56 juta orang di seluruh dunia terinfeksi virus mematikan ini.

Editor : Aron
Sumber : detik