Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Mike Pompeo, mengunjungi Dataran Tinggi Golan yang menjadi wilayah sengketa antara Israel dan Suriah, pada Kamis (19/11/2020).

Lawatan itu merupakan yang pertama dilakukan menlu AS dalam sejarah.

“Hari ini saya akan mendapat kesempatan mengunjungi Dataran Tinggi Golan. Pengakuan sederhana bagian dari Israel ini merupakan keputusan Presiden Trump yang historis dan penting serta merupakan pengakuan terhadap kenyataan,” kata Pompeo di sebelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Tel Aviv.

Dataran Tinggi Golan direbut dan diduduki Israel secara ilegal dari Suriah dalam Perang Enam Hari 1967.

Lawatan Pompeo itu dianggap mempertegas dukungan pemerintahan Trump terhadap Israel.

Selain Dataran Tinggi Golan, AS di bawah Trump juga mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel. Padahal kota suci bagi umat tiga agama itu sampai sekarang masih menjadi sengketa Israel-Palestina.

Dikutip AFP, dalam kesempatan itu Pompeo juga mengatakan bahwa AS akan mengambil tindakan terhadap kampanye Boikot, Divestasi, dan Sanksi (DBS) negara mayoritas Muslim terhadap Israel terkait Palestina.

Kebijakan DBS diterapkan untuk memboikot kegiatan ekonomi Israel. Hal itu dilakukan sebagian negara sebagai bentuk dukungan terhadap Palestina.

Israel telah lama menganggap kampanye DBS sebagai ancaman strategis dan tindakan anti-Israel.

“Washington akan menganggap kampanye DBS anti-Israel global sebagai tindakan anti-Semit,” kata Pompeo.

“Kami akan segera mengambil langkah-langkah untuk mengidentifikasi organisasi yang terlibat dalam perilaku DBS yang penuh kebencian dan menarik dukungan AS untuk kelompok semacam itu,” paparnya menambahkan.

Tak hanya mengunjungi Dataran Tinggi Golan, selama di Israel, Pomepo juga mengunjungi salah satu permukiman kaum Yahudi di Tepi Barat, Palestina.

Permukiman Israel itu dianggap ilegal oleh komunitas internasional.

Laporan surat kabar Israel, Haaretz, dan situs berita, Axios, memaparkan Pompeo mengunjungi kilang anggur Psagot di Tepi Barat. Ia menjadi menlu AS pertama yang mengunjungi wilayah pendudukan Israel di Palestina.

 

Editor : Parna

Sumber : cnnindonesia