Bahrain dan Israel pada Rabu (18/11) sepakat untuk saling membuka kedutaan. Mereka juga akan meluncurkan sistem visa online.

Kesepakatan terjalin saat Menlu Bahrain Abdullatif Al-Zayani mengunjungi  Israel. Bahrain bersama Uni Emirat Arab (UEA) menjadi negara Arab yang berdamai dengan Israel pada 15 September 2020 lalu.

Kunjungan Al-Zayani ke Israel jadi tindak lanjut normalisasi hubungan tersebut. Di Yerusalem, Al-Zayani bertemu PM Israel Benjamin Netanyahu berserta Menlu AS Pompeo yang sedang melakukan rangkaian kunjungan ke Timur Tengah.

Usai pertemuan, Al-Zayani mengumumkan per 1 Desember 2020, warga Israel dan Bahrain sudah dapat mengajukan permohonan visa online, demikian dikutip dari Reuters.

Al-Zayani juga meminta agar Bahrain dapat segera membuka kedutaan di Israel. Ia juga memastikan Israel diberi izin membuka kedutaan di Manama.

Menlu Israel Gabi Askenazi, yang akan berkunjung ke Manama bulan depan, berharap Kedubes Israel di Bahrain dapat dibuka akhir 2020.

Normalisasi hubungan Israel dengan UEA dan Bahrain memicu kemarahan Palestina. Hingga saat ini Palestina masih dijajah Israel, dan negara-negara Arab dan Islam dianggap sebagai sekutu dekat Palestina untuk meraih kemerdekaan di masa mendatang.

Sebagai bentuk protes, Palestina menarik dubes mereka yang ditempatkan di Abu Dhabi dan Manama.

Editor : Aron
Sumber : kumparan