Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tak luput dari penyebaran corona (Covid-19). Setidaknya ada 65 kasus infeksi di kantor pusat, Jenewa Swiss, sejak pandemi dimulai.

Dalam seminggu ini, setidaknya ada lima staff yang positif. “Semua menderita penyakit ringan atau tidak menunjukkan gejala,” kata Kepala teknis WHO untuk Covid-19 Maria Van Kerkhove dikutip Reuters, Selasa (17/10/2020).

Mike Ryan, pakar darurat utama WHO juga mengatakan ini. Ia menuturkan itu karena lokasi WHO berada di wilayah Vaud yang bersebelahan dengan beberapa penularan paling intens di dunia saat ini.

“Sepengetahuan saya, kluster yang sedang diselidiki adalah bukti pertama dari potensi penularan di situs WHO, tetapi kita tidak dapat sepenuhnya melindungi diri kita sendiri dari hubungan sosial kita sendiri dan keterlibatan lain dengan keluarga dan sekolah dan banyak hal lainnya,” katanya.

The logo of the World Health Organization is seen at the WHO headquarters in Geneva, Switzerland, Thursday, June 11, 2009. The World Health Organization held an emergency swine flu meeting Thursday and was likely to declare the first flu pandemic in 41 years as infections climbed in the United States, Europe, Australia, South America and elsewhere. (AP Photo/Anja Niedringhaus) Foto: Logo World Health Organization (WHO) (AP Photo/Anja Niedringhaus)

Sementara itu, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus yang sebelumnya juga berkontak dengan pasien corona telah selesai karantina. Ia menyebut dirinya dalam kondisi baik.

“Saya baik-baik saja, tidak ada gejala. Sekarang hari ke 17. Saya mengikuti protokol. Karena tidak ada gejala dan juga tindak lanjut penuh dari protokol, saya tidak merasa perlu untuk pengujian. Saya dapat meyakinkan Anda bahwa saya baik-baik saja dan sebenarnya sangat, sangat sibuk, “kata Ghebreyesus.

Saat ini, ada total 54 juta warga dunia yang terinfeksi corona dengan jumlah kematian sekitar 1 juta lebih. Vaksin eksperimental disebut sejumlah produsen menunjukkan efektivitas melawan corona hingga 90%, tapi WHO menegaskan ini belum mengartikan corona berakhir.

“Vaksin hanya akan melengkapi alat lain, yang kita miliki, bukan menggantikannya,” tegas Ghebreyesus

“Vaksin sendiri tidak akan mengakhiri pandemi.”

Apalagi, lanjutnya, vaksin di awal hanya akan dibatasi ke sejumlah kelompok tertentu saja. Vaksin akan diberikan ke petugas kesehatan, orang tua dan populasi berisiko lain untuk mengurangi kematian dan memungkinkan sistem kesehatan untuk mengatasinya.

“Itu masih akan meninggalkan virus dengan banyak ruang untuk bergerak. Pengawasan perlu dilanjutkan, orang-orang masih perlu diuji, diisolasi dan dirawat, kontak masih perlu dilacak … dan individu akan tetap perlu dirawat,” jelasnya.

Editor : Aron
Sumber : cnbcindonesia