Presiden Joko Widodo kembali menekankan urgensi membuka travel bubble atau koridor perjalanan antara sesama negara anggota ASEAN dalam waktu dekat.

Menurut Jokowi, pembukaan travel bubble merupakan salah satu cara memberdayakan kembali konektivitas di kawasan yang dapat membantu memulihkan kembali ekonomi akibat terdampak pandemi virus corona (Covid-19).

Hal itu disampaikan Jokowi dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-37 yang dilangsungkan secara virtual pada Kamis (12/11).

Berdasarkan rilis Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden, KTT ASEAN kali ini akan fokus membahas kerja sama untuk mengantisipasi dampak pandemi corona yang lebih luas lagi bagi kawasan.

Dalam rapat, Jokowi menekankan pentingnya memprioritaskan kerja sama demi menghadapi situasi saat ini.

Kata Jokowi, salah satu inisiatif kerja sama itu bisa tertuang dari pembukaan ASEAN Travel Corridor Arrangement (TCA).

TCA diharapkan dapat mempermudah akses perjalanan bagi para pebisnis di negara-negara ASEAN dalam situasi kenormalan baru dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.

“KTT ini penting untuk satukan langkah dan memperoleh komitmen ke depan para pemimpin negara mitra ASEAN untuk mengatasi pandemi secara lebih terstruktur, sesuai tenggat waktu yang dibutuhkan agar tidak semakin menunda dampak dari pandemi yang semakin kompleks bagi situasi dunia dan kawasan,” kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi saat mendampingi Jokowi dalam rapat.

Selain menghadiri KTT ASEAN ke-37, hari ini Jokowi juga akan menghadiri empat pertemuan ASEAN lainnya seperti KTT ke-23 ASEAN dengan RRT, KTT ke-21 ASEAN dengan Korea Selatan, KTT ke-23 ASEAN dengan Jepang, serta KTT ke-17 ASEAN dengan India.

Sebelumnya, Jokowi juga telah mengangkat inisiatif pembukaan TCA pada KTT ASEAN ke-36 pada Juni lalu.

Saat itu, Jokowi mengatakan ASEAN perlu mulai pengaturan ASEAN travel corridor secara hati-hati, terukur, dan bertahap, dimulai dengan membuka koridor perjalanan bisnis esensial berdasarkan protokol kesehatan yang ketat.

Jokowi menganggap koridor perjalanan ini penting untuk percepatan ekonomi ASEAN, juga dapat menunjukkan arti strategis dari komunitas ASEAN baik kepada kawasan maupun dunia internasional.

Dalam KTT ASEAN pada Juni lalu, Jokowi bahkan meminta seluruh pemimpin negara ASEAN segera menugaskan para menterinya untuk mulai membahas skema koridor perjalanan ini.

Sejauh ini, Indonesia memang tengah menjajaki peluang membuka kembali sektor perjalanan dan wisata mancanegara dengan konsep travel bubble bersama sejumlah negara.

Selain negara ASEAN, Indonesia telah menjajaki fase akhir persiapan pembukaan koridor perjalanan dengan Uni Emirat Arab (UEA).

Kebijakan bepergian ke luar negeri dengan konsep travel bubble memang kian diminati beberapa negara demi menghidupkan kembali perjalanan lintas negara dan menggenjot sektor pariwisata yang lumpuh selama pandemi Covid-19.

Selandia Baru dan Australia menjadi negara pelopor yang mencetuskan ide mengenai travel bubble ini.

 

Editor : Aron
Sumber : cnnindonesia