Pandemi corona (Covid-19) telah meluluhlantakkan berbagai macam industri, tak terkecuali industri sepatu dan alas kaki lainnya. Pengurangan mobilitas dan pertemuan-pertemuan mengurangi intensi konsumen untuk membeli alas kaki yang baru.

Di Portugal, negara asal pesepak bola Cristiano Ronaldo (CR7), produsen alas kaki mengeluhkan tentang kurangnya permintaan di pasar. Dilansir dari Reuters, Joao Maia, manajer umum asosiasi alas kaki Portugal (APICCAPS), mengungkapkan bahwa saat ini sangat sulit untuk memasarkan produknya karena kurangnya mobilitas masyarakat.

“Tidak ada klub malam, tidak ada pasangan yang pergi keluar … semua ini berarti pemotongan produk tertentu,” kata Mia dikutip Kamis (12/11/2020).

Hal senada juga diutarakan produsen sepatu mewah Luis Onofre, yang produknya menjadi favorit selebritis dunia seperti Naomi Watts dan Paris Hilton. Perusahaan mengatakan banyak kliennya membatalkan pesanan mereka ketika pandemi.

“Mungkin orang sudah terbiasa berada di rumah lebih lama lagi,” kata Onofre dalam sebuah pernyataan. Lebih lanjut ia menilai bahwa ini merupakan periode yang menakutkan bagi industri fashion alas kaki.

Antara Januari dan Agustus tahun ini, ekspor alas kaki dari Portugal- produsen terbesar ketiga di Eropa setelah Italia dan Spanyol- merosot sekitar 17% dari periode yang sama pada 2019.

Portugal mengekspor lebih dari 90% sepatunya dan sektor ini telah tumbuh sekitar 50% selama dekade terakhir. Ini menghasilkan 1,7 miliar euro tahun lalu setelah puncak 2017 sebesar 1,9 miliar euro.

Namun, kebuntuan ini juga memaksa produsen-produsen lainnya untuk memproduksi alas kaki yang diperuntukkan untuk pemakaian dalam rumah. Brand sepatu Ambitious, mengatakan bahwa selama lockdown pertama perusahaannya mulai fokus pada sepatu untuk tinggal di rumah dan berkebun.

“Preferensi berubah dan itu akan berdampak besar pada bisnis kami,” ujar Paulo Martins, mitra dari produk sepatu Ambitious.

Sementara itu Produsen sepatu ToWorkFor juga merubah fokus bisnisnya sementara ini ke masker wajah. Kepala pemasaran perusahaan, Orlando Andrade, mengatakan bahwa pandemi ini mendorong mereka untuk berinovasi.

“Pandemi membuka wawasan kami,” kata Andrade,

Sementara itu di Indonesia, hal serupa juga terjadi. Pabrik sepatu merk Mizuno asal Jepang misalnya, menuntut operasi pabrik mereka baru-baru ini.

 

Editor : Aron

Sumber : cnbcindonesia