Cedera otot harmstring kerap dirasakan para atlet. Cedera ini bisa menimbulkan rasa ngilu dan nyeri pada bagian belakang kaki.

Cedera harmstring terjadi karena tarikan atau robekan pada jaringan penyambung otot dan tulang, atau salah satu dari otot besar pada bagian belakang paha.

Selama cedera, otot-otot ini akan kelebihan beban. Seseorang cenderung mengalami cedera ini selama melakukan aktivitas fisik seperti berlari dan melompat-lompat.

Otot-otot ini terletak di belakang paha. Otot ini bertugas membantu lutut menekuk saat Anda melakukan aktivitas fisik seperti berlari dan melompat.

Penyebab Cedera Otot Harmstring

Cedera ini umumnya terjadi saat seseorang melakukan aktivitas fisik. Melansir Healthline, berikut beberapa penyebab umum cedera.

  1. Cedera atletik

Sebagian besar paha belakang robek disebabkan oleh peregangan ekstrem atau kelebihan beban selama berolahraga. Cedera ini sering terjadi pada orang-orang yang berolahraga seperti sepak bola dan hoki.

  1. Cedera harmstring masa lalu

Jika Anda pernah mengalami cedera yang sama sebelumnya, kemungkinan Anda akan mengalaminya lagi. Risiko cedera akan lebih tinggi jika Anda melakukan aktivitas fisik yang intens saat belum sembuh total.

  1. Aktivitas fisik berlebih

Berolahraga terlalu intens bisa membebani bagian belakang paha.

  1. Fleksibilitas yang buruk

Jika Anda memiliki fleksibilitas yang terbatas, beberapa gerakan tertentu dapat meregangkan otot terlalu jauh.

Selain atlet, orang lanjut usia juga berisiko mengalami cedera harmstring. Pasalnya, fleksibilitas otot cenderung menurun seiring bertambahnya usia.

Selain itu, cedera ini juga rentan terjadi saat Anda tidak melakukan pemanasan sebelum berolahraga.

 

Gejala Cedera Otot Harmstring

Gejala yang muncul akan bergantung pada tingkat keparahan cedera yang dialami. Berikut beberapa gejala yang mungkin Anda rasakan:

– nyeri yang tajam secara tiba-tiba

– bengkak dalam beberapa jam pertama

– memar dalam beberapa hari pertama

– lemas di sebagian atau seluruh kaki

– kaki tak mampu memikul beban

ilustrasi olahragaIlustrasi. Tidak melakukan pemanasan sebelum berolahraga berisiko memicu cedera otot harmstring. (Istockphoto/ Drazen Zigic)

Perawatan Cedera Otot Harmstring

Sama halnya dengan gejala, perawatan yang diberikan akan bergantung pada tingkat keparahan cedera yang dialami. Secara umum, pilihan perawatan meliputi beberapa cara berikut.

  1. Metode RICE

Metode ini menjadi perawatan lini pertama untuk sebagian besar cedera yang terjadi saat berolahraga.

RICE merupakan singkatan dari:

Rest (Beristirahat)

Beristirahat dari aktivitas fisik akan membuat bagian belakang paha Anda membaik.

Ice (Es)

Untuk meredakan pembengkakan dan nyeri, kompres area yang terkena selama 20 menit. Ulangi beberapa kali setiap hari.

Compression (Kompresi)

Perban kompresi elastis dapat membantu meredakan pembengkakan.

Elevation (Ketinggian)

Mengangkat kaki yang cedera juga akan membantu mengurangi pembengkakan. Tempatkan kaki pada posisi yang lebih tinggi dengan menggunakan bantal.

  1. Obat nyeri

Biasanya, pengobatan cedera juga sering meliputi pemberian obat anti-inflamasi nonsteroid (NSAID) seperti ibuprofen. Dokter umumnya akan menyarankan Anda untuk mengonsumsi obat selama sekitar sepekan setelah cedera. Dokter akan merekomendasikan obat dan dosis yang tepat untuk Anda.

  1. Terapi fisik

Setelah sakit mereda, Anda akan menjalani terapi fisik. Terapis akan merencanakan rejimen yang dirancang untuk meningkatkan fleksibilitas otot.

  1. Operasi harmstring

Jika perawatan di atas tak juga menyembuhkan cedera, Anda akan disarankan untuk melakukan operasi. Dokter bedah umumnya akan memperbaiki robekan dengan jahitan.

Namun, sebagian besar operasi harmstring dilakukan untuk mengatasi avulsi. Selama prosedur, dokter bedah akan memindahkan otot ke posisi yang benar dan menjepit atau menjahitnya ke tulang.

Metode yang tepat akan meningkatkan penyembuhan cedera otot harmstring.

 

Editor : Aron

Sumber : cnnindonesia