Kandidat vaksin corona dari Pfizer, Amerika Serikat, disebut WHO sangat menjanjikan. Efektivitasnya diklaim mencapai 90 persen.
Lalu apakah ada peluang Indonesia membeli vaksin tersebut? Apa kata Bio Farma, sebagai salah satu produsen vaksin di Indonesia?
“Belum ada pembicaraan,” kata Corsec Bio Farma Bambang Heriyanto kepada kumparan, Rabu (11/11).
Bambang mengatakan, saat ini pihaknya belum memikirkan pengembangan vaksin lain. Sebab, masih ada vaksin Sinovac yang dalam proses uji klinis III di Bandung.
Apalagi vaksin Pfizer membutuhkan teknologi khusus soal penyimpanan saat distribusi. Vaksin mereka harus disimpan di tempat atau ruangan bersuhu di bawah 70 derajat Celsius.
“Kita fokus dengan uji klinis vaksin Sinovac,” ujar dia.
Bio Farma soal Kerja Sama dengan Pfizer: Kita Fokus Uji Klinis Vaksin Sinovac (1)
Ilustrasi vaksin corona dari Sinovac. Foto: Thomas Peter/REUTERS
Sebelumnya, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto juga menyebut belum ada pembahasan serius soal vaksin Pfizer. Namun semua kemungkinan masih terbuka.
“Berbagai vaksin itu dipertimbangkan tapi kami belum memasukkan Pfizer sebagai salah satu,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dikutip dari Antara, Rabu (11/11).
Meski demikian, pemerintah akan memasukkan vaksin COVID-19 yang dikembangkan Pfizer itu untuk dibahas berikutnya. Jadi masih dipertimbangkan.
“Ini untuk menjadi bagian berikutnya karena masih banyak yang dibahas terkait pengadaan vaksin,” imbuhnya.
Editor : Parna
Sumber : kumparan