Direktur Jenderal Dukcapil Kemendagri, Zudan Arif Fakrulloh, menjadi salah satu pembicara di diskusi virtual di acara Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Universitas Sebelas Maret Surakarta, Rabu (4/11).
Dalam acara itu, Zudan memberikan pandangannya terhadap pemerintahan Jokowi-Ma’ruf yang baru saja berjalan selama 1 tahun pada 20 Oktober lalu.
Zudan menilai, Jolowi merupakan sosok out of the box atau memiliki gagasan baru yang lain dari biasa. Sebab di tengah pandemi COVID-19, mantan Gubernur DKI Jakarta itu berani mengambil risiko tetap melaksanakan Pilkada Serentak 2020 pada 9 Desember.
“Kita dihajar COVID-19, ini ujian bagi kepemimpinan siapa pun, bagi bupati, wali kota, gubernur, menteri. Pak Jokowi tetap tenang selesaikan problem COVID-19,” kata Zudan.
“Ini dilakukan Pak Jokowi secara sistematis. Ada masalah pasti karena penduduk Indonesia banyak. Apalagi sekarang ada peluang sangat bagus itulah cara berpikir yang out of the box, kalau orang takut Pilkada, Pak Jokowi justru berani karena ambil momentumnya,” tambah Zudan.
Zudan menuturkan, Jokowi berani mengambil risiko karena pemerintah sudah mencairkan anggaran yang tidak sedikit untuk pelaksanaan Pilkada 2020. Total sudah lebih dari Rp 20 triliun yang dikucurkan pemerintah demi menggerakkan ekonomi.
“Di Pilkada uang beredar lebih dari Rp 20 triliun, ini bisa menggerakkan ekonomi. Kalau ekonomi bergerak, tak ada krisis sosial. Ini terjadi uang beredar secara konkret, duit jatuh ke tangan masyarakat,” ucap Zudan.
Meski pelaksaan Pilkada tetap berjalan, Zudan mengatakan pemerintahan Jokowi-Ma’ruf juga tetap kompak melakukan pencegahan agar penularan COVID-19 dapat ditekan. Semua dilakukan agar ekonomi dapat kembali bangkit setelah terpuruk akibat pandemi.
“Kita harus disiplin tingkatkan imunitas tubuh diri sendiri makanan bergizi berolahraga, ketiga, menjaga social safety net menjaga empati gotong royong. Baru keempat pemulihan ekonomi. Inilah pola yang saya amati perkembangan 6 tahun kepemimpinan Pak Jokowi,” tutur Zudan.
Editor : Aron
Sumber: Kumparam