Bulan November telah datang, tentu publik Indonesia masih menunggu kepastian terkait rencana vaksinasi corona pada tahun 2020. Apakah masih mungkin terealisasi?
Sebelumnya, Menko Maritim dan Investasi Luhut Pandjaitan sudah menyebut rencana vaksinasi tersebut mundur dari minggu kedua November. Persoalannya adalah terkait dengan emergency use authorization (EUA) atau izin edar darurat yang dikeluarkan BPOM.
Sampai saat ini BPOM masih melakukan beberapa tahapan untuk memastikan beberapa kandidat vaksin corona dari China teruji. Baik dari segi keamanan maupun efikasi (kemanjuran).
Kita tahu bahwa tim BPOM bersama MUI dan Kemenkes telah berangkat ke China untuk inspeksi ke Sinopharm dan Sinovac. Namun hingga kini belum ada progres yang dikabarkan oleh ketiga lembaga tersebut alias tim masih bekerja.
Di sisi lain, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto masih berharap vaksin corona dari China bisa tiba di Indonesia pada Desember 2020.
“Dalam pengadaan vaksin jadi yang dilakukan clinical trial di negara lain diharapkan juga bisa masuk Desember,” ujar Airlangga yang juga Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) itu, Selasa (27/10).
Sudah Masuk November, Apakah Rencana Vaksinasi Corona Dimulai 2020 Terealisasi? (1)
Ilustrasi vaksin corona. Foto: Shutterstock
Ia juga memastikan bahwa vaksinasi baru bisa dimulai setelah mendapat lampu hijau dari BPOM. Semua demi kepentingan masyarakat.
“Jadi beberapa lokasi produksi juga dilihat sehingga cara pembuatan obat yang baik, protokol clinical trial sehingga utamanya adalah keselamatan, aman, dan efektif. Semua persyaratan terpenuhi, baru kita bisa lakukan imunisasi dengan perencanaan yang matang,” kata Airlangga.
“Vaksin itu pintunya ada di BPOM, FDA-nya Indonesia. Prosedur clinical trial harus dipenuhi,” lanjut dia.

Kemenkes Ditagih Roadmap Vaksinasi

Sementara itu dari pihak Kemenkes juga sudah dua kali ditagih oleh Presiden Jokowi terkait peta jalan (roadmap) vaksinasi. Tepatnya sejak tiga pekan lalu.
Lalu bagaimana progres roadmap tersebut kini?
“Masih ada perubahan,” kata Plt Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Budi Hidayat kepada kumparan, Senin (2/11).
Namun ketika dirinci, apa hal krusial yang diubah, Budi tak menjawab tegas. Ia hanya bisa memastikan bahwa hal itu tidak terkait teknis vaksinasi di lapangan.
Sudah Masuk November, Apakah Rencana Vaksinasi Corona Dimulai 2020 Terealisasi? (2)
Ilustrasi vaksin corona. Foto: Shutterstock
Menurutnya, kesiapan distribusi maupun tenaga lapangan tak ada masalah. Jadi yang masih didiskusikan dengan Kemenkeu dan Kementerian BUMN adalah hal lain.
“Kalau soal persiapan SDM dan distribusi aman,” tutur Budi.
Soal kandidat vaksin corona yang akan dipakai akhir tahun ini juga belum dibuka. Sejauh ini, menurut Bio Farma kita baru bisa memastikan mendapatkan 3 juta vaksin jadi dari Sinovac. “Roadmap vaksinasi insyaallah selesai dalam waktu dekat,” jelas Budi.
Namun, soal apakah vaksinasi bisa dimulai akhir tahun 2020, Budi tidak bisa memastikan. Sebab, harus menunggu izin edar darurat dari BPOM. “Tetap nunggu hasil uji klinis dan EUA BPOM,” tutup dia.
Editor : Parna
Sumber : kumparan