Kamu yang menanti kehadiran PlayStation 5 (PS5), bersiaplah! Konsol terbaru dari Sony ini bakal segera dirilis di Indonesia.

Pantauan detikINET di situs Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (SDPPI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Senin (2/11), PT Sony Indonesia sudah mendaftarkan lima perangkat anyarnya dan telah lolos uji.

PS5PS5 dinyatakan lolos uji SDPPI Kominfo Foto: screenshot/detikINET

Kelima perangkat tersebut adalah:

  • CFI-1018A (PS5 versi reguler)
  • CFI-1018B (PS5 versi digital)
  • CFI-ZCT1G (DualSense Wireless Controller)
  • CFI-ZWH1 (PS5 Pulse 3D wireless headset)
  • CFI-ZMR1 (PS Media remote)

 

Kendati sudah lolos uji SDPPI Kominfo, PS5 dapat segera dirilis di Indonesia. Semoga saja Sony Indonesia menjualnya 12 November mendatang bersamaan dengan pasar prioritas mereka. Okelah kalau tidak memungkinkan, mungkin tanggal 19 November mengikuti jadwal peluncuran global.

PS5 hadir dalam dua varian, standar dan digital. Di AS, PS5 dilepas di harga USD 499 juga atau Rp 7,4 juta dan PS5 Digital Edition dijual USD 399 atau Rp 5,9 juta.

PS5 wujudnya besar dan tinggi, bahkan merupakan konsol berukuran terbesar di zaman modern. Tingginya hampir 40 cm dan lebarnya 10 cm.

PlayStation 5PlayStation 5 Foto: Sony Interactive Entertainment

 

Motherboardnya terdiri dari RAM 16 GB GDDR6 yang disusun dalam delapan model yang mengelilingi SoC-nya, yang terdiri dari CPU AMD Ryzen Zen 2 dan GPU AMD RDNA 2.

Kipas pendingin yang digunakan PS5 termasuk besar, dengan diameter 120mm dan tebal 45mm, dengan saluran udara dari dua sisi. Sony juga menggunakan heatsink untuk membantu proses pendinginan, dengan saluran udara yang kinerjanya diklaim sama seperti vapor chamber.

Namun yang paling dibanggakan Sony sepertinya adalah SSD custom 825GB yang jauh lebih cepat dari generasi sebelumnya. Alhasil, loading saat ngegame di PS5 ngebut secara signifikan ketimbang di PS4.

DualSense-nya mempunyai desain yang sangat berbeda dibanding kontroler PlayStation sebelumnya, begitu juga dengan teknologi yang dipakainya. Perbedaan paling mencolok adalah tak lagi dipakainya teknologi getar yang lama dan diganti dengan haptic feedback.

Lalu Sony pun menggunakan ‘adaptive trigger’ baru yang bisa diatur tingkat kekerasannya sesuai efek gameplay dari game yang dimainkan. Begitu juga dengan jenis port yang dipakai, Sony tak lagi menggunakan microUSB dan memakai USB-C untuk DualSense.

 

Editor : Parna

Sumber : detikinet