Virus Corona kembali mengganas di sejumlah negara di Eropa. Beberapa negara di Benua Biru itu mengalami lonjakan kasus yang jumlahnya berlipat ganda setiap harinya, sehingga mengharuskan pemerintah setempat untuk menerapkan lockdown kembali.
Lonjakan kasus ini terjadi ketika negara di Eropa memasuki musim dingin. Penerapan lockdown pertama kali diumumkan oleh negara Jerman dan Prancis pada Rabu (28/10), kemudian disusul dengan pengumuman oleh Austria, Inggris, hingga Portugal

Prancis

Tercatat berdasarkan laporan Reuters, Prancis mengalami lonjakan infeksi sebanyak 1.235.132 kasus per 28 Oktober. Presiden Prancis memutuskan untuk melakukan lockdown secara nasional untuk menekan angka penularan.
“Virus itu menyebar dengan kecepatan yang bahkan tidak diantisipasi oleh perkiraan yang paling pesimistis. Seperti semua tetangga kami, kami tenggelam oleh percepatan virus yang tiba-tiba,” kata Presiden Prancis Emmanuel Macron dalam pidato.
Selama lockdown berlaku, seluruh masyarakat akan diminta tinggal di rumah, kecuali untuk membeli barang-barang penting, mencari obat, atau berolahraga hingga satu jam per hari. 
Masyarakat juga masih diizinkan untuk pergi bekerja jika perusahaan mereka menganggap tidak mungkin bagi mereka untuk melakukan pekerjaan itu dari rumah. Kemudian sekolah akan tetap buka.

Jerman

Sementara di Jerman, terjadi lonjakan kasus sebanyak 479.463. Lockdown akan diberlakukan mulai 2 November sampai 30 November. 
Penutupan itu dilakukan berdasarkan langkah-langkah yang disepakati antara Kanselir Jerman Angela Merkel dan kepala pemerintah daerah. Meski ada penutupan di sejumlah sektor, sekolah akan tetap buka, kemudian toko juga akan diizinkan beroperasi dengan pembatasan ketat.
Corona Mengganas, Ini Daftar Negara yang Lockdown Lagi (1)
Anggota media menggunakan pakian pelindung merawat pasien yang terkena virus corona di rumah sakit komunitas Havelhoehe di Berlin, Jerman. Foto: REUTERS / Fabrizio Bensch
“Kami perlu mengambil tindakan sekarang. Sistem kesehatan kita masih dapat mengatasi tantangan ini hari ini, tetapi dengan kecepatan infeksi ini, ia akan mencapai batas kapasitasnya dalam beberapa minggu,” kata Merkel. 
“Meningkatnya jumlah infeksi memaksa kami untuk mengambil tindakan pencegahan yang keras untuk mematahkan gelombang kedua,” kata Scholz.

Austria

Sejak Jumat (30/10), Austria pecah rekor baru dengan 5.627 kasus infeksi corona dalam 24 jam. Angka itu melonjak hingga Sabtu (31/10), dengan total mencapai 5.439 kasus. Padahal pada awal Oktober 2020, tingkat infeksi baru per hari hanya di kisaran 1.000 kasus.
“Restoran, kafe, dan hotel akan tutup kecuali makanan untuk dibawa pulang dan untuk pelancong bisnis. Gym, bioskop, dan teater juga akan ditutup. Aturan akan mulai berlaku pada hari Selasa (3/11) dan tetap berlaku hingga akhir November,” jelas kanselir Austria Sebastian Kurz, seperti dikutip BBC.

Inggris

Berdasarkan laporan Worldometers, Inggris berada di peringkat ke-9 tertinggi di dunia. Ada lebih dari 1 juta kasus COVID-19 tercatat dengan penambahan kasus baru lebih dari 20 ribu kasus, terakhir 21.915 per Sabtu (31/10). 
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengumumkan lockdown pada Sabtu (31/10). Hal ini disebabkan adanya ketakutan lonjakan kasus pada saat musim dingin. Lockdown akan berlaku hingga 2 Desember dengan cara berbeda dengan sebelumnya.
Corona Mengganas, Ini Daftar Negara yang Lockdown Lagi (2)
Ilustrasi positif terkena virus corona. Foto: Shutter Stock
“Pub, restoran, gym, dan toko non-esensial harus tutup selama empat minggu mulai Kamis,” kata Boris. “Tidak seperti lockdown di musim semi, sekolah, perguruan tinggi, dan universitas tetap buka. Setelah 2 Desember, pembatasan akan dilonggarkan dan daerah akan kembali ke sistem berjenjang,”pungkasnya.

Portugal

Ada juga Portugal yang ikut menerapkan lockdown. Hal tersebut diumumkan pada Sabtu (30/10) yang akan diberlakukan pada 121 wilayah terkecil dari total 308 di negara tersebut, termasuk Lisbon dan Porto.
Orang-orang di area tersebut diminta untuk tetap berada di rumah dan bekerja dari jarak jauh. Selain tu, toko-toko diwajibkan untuk tutup pada pukul 22.00.
“Jika kita tidak melakukan apa-apa, infeksi akan terus meningkat dan akan membawa kita ke situasi kegagalan sistem kesehatan,” kata Perdana Menteri Portugal
Pada Sabtu (30/10), Portugal mengalami lonjakan kasus sebanyak 4.007 kasus dan 39 kematian akibat COVID-19. Hampir 2.000 orang mendapatkan perawatan penyembuhan dengan 286 di antara dalam keadaan kritis.

Belgia

Sementara Belgia menjadi negara yang paling duluan menerapkan lockdown. Kebijakan tersebut diumumkan sejak Senin (26/10) dengan penerapan menutup toko-toko non-esensial dan bisnis seperti penata rambut hingga pertengahan Desember 2020.
Hingga saat ini, tercatat ada 2.000 pasien COVID-19 di Belgia yang kritis dan semua UGD sudah tidak bisa menampung pasien tambahan, menurut laporan BBC.
Editor : Aron
Sumber : cnbcindonesia