Presiden Brasil Jair Bolsonaro mengungkapkan pemerintahannya tak akan membeli Vaksin Corona Sinovac buatan China. Padahal sehari sebelumnya, Menteri Kesehatan Brasil mengumumkan telah sepakat untuk membeli jutaan dosis.
“Orang Brasil tidak akan menjadi kelinci percobaan siapa pun…. Karena itu saya memutuskan tidak membeli vaksin ini,” kata Bolsonaro lewat akun Facebook-nya, Rabu (21/10), dilansir AFP.
Bolsonaro membuat postingan itu setelah mendapatkan tekanan dari pendukungnya untuk melarang CoronaVac, vaksin yang tengah dikembangkan Sinovac, dan menyebutnya sebagai “vaksin kediktatoran China”.
Presiden Brasil Tak Beli Vaksin Sinovac karena Tak Mau Jadi Kelinci Percobaan (1)
Ilustrasi vaksin corona dari Sinovac. Foto: Thomas Peter/REUTERS
Kepada wartawan, Bolsonaro mengatakan telah membatalkan kesepakatan yang sebelumnya diumumkan Menteri Kesehatan Eduardo Pazuello untuk membeli 46 juta dosis CoronaVac, yang rencananya akan diberikan mulai Januari 2021.
Bolsonaro menyebut vaksin Sinovac sebagai vaksin “dari negara lain” dan kini tengah mendorong untuk memperoleh vaksin lain yang tengah dikembangkan Universitas Oxford di Inggris.
Meski demikian, Gubernur Sao Paulo Joao Doria yang merupakan lawan Bolsonaro tetap mendukung CoronaVac dan telah menyegel kesepakatan antara Sinovac dan Institut Butantan Brasil untuk pengujian dan memproduksi vaksin di wilayahnya.
Bolsonaro juga menyinggung Doria dalam tulisan di Facebook-nya, dan menyebut CoronaVac sebagai “vaksin China Joao Doria”.
“Ini adalah permainan politik. Sayangnya hanya itu yang diketahui gubernur ini,” kata Bolsonaro saat mengunjungi pangkalan angkatan laut Sao Paulo.
Di sisi lain, Doria membalas pernyataan Bolsonaro dan mengatakan bahwa dosis vaksin yang menjadi pertanyaan sebenarnya akan diproduksi secara lokal oleh Institut Butantan, pemasok vaksin terbesar di negara itu.
“Vaksin Butantan adalah vaksin Brasil, untuk seluruh warga Brasil. Kami tidak mengevaluasi vaksin berdasarkan kriteria politik atau ideologi,” kata Doria dalam pidatonya kepada senat di Brasilia.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan menyebut ada “misinterpretasi” terhadap pernyataan Pazuello yang akhirnya membuat perselisihan antara Bolsonaro dan Doria.
“Tidak ada komitmen kepada pemerintah Sao Paulo atau gubernurnya” untuk membeli vaksin, hanya “nota kesepahaman yang tidak mengikat antara Kementerian Kesehatan dan Institut Butantan,” kata Pazuello dalam sebuah pernyataan.
Editor : Aron
Sumber : kumparan