Menteri Kesehatan Belgia Frank Vandenbroucke mengatakan wilayah Wallonia dan ibu kota Brussel hampir kewalahan oleh “tsunami” infeksi virus corona.

Frank mengatakan kepada kantor penyiaran RTL bahwa warga Belgia perlu mengubah perilaku mereka secara radikal.

Menurut The Guardian, Senin (19/10), Frank menggambarkan situasi di Wallonia dan Brussel sebagai wilayah “terburuk dan paling berbahaya di seluruh Eropa”.

“Kami adalah wilayah yang paling berpengaruh di seluruh Eropa. Kami sangat dekat dengan tsunami sehingga kami tidak lagi mengontrol apa yang sedang terjadi. Saat ini, kami masih dapat mengontrol apa yang terjadi, tapi dengan kesulitan dan stres yang luar biasa,” kata Frank.

“Jika (infeksi) terus meningkat, jumlah (ruang) rawat inap akan sedemikian rupa (kurang) sehingga kami harus menunda lebih banyak perawatan non-Covid, yang juga sangat berbahaya. (Pemerintah) hanya memiliki satu pesan untuk publik: lindungi diri Anda, lindungi orang yang Anda cintai, agar tidak terkontaminasi,” ujarnya.

Sekretaris Kesehatan Inggris Matt Hancock sempat merujuk Belgia sebagai model dalam menangani infeksi gelombang kedua setelah jumlah infeksi berhasil ditekan pada Agustus.

Tapi angka infeksi di Belgia melonjak sejak September ketika warga kembali bekerja dan murid kembali ke sekolah setelah liburan musim panas.

“Hal utama adalah perilaku warga. Mereka harus memahami bahwa mereka harus melindungi diri sendiri dan orang yang dicintai, oleh karena itu hargai (menjaga) jarak, kenakan masker, batasi jumlah kontak… ini penting,” ujar Frank.

“Saya hanya dapat mengulangi: virus bukanlah kesalahan siapa pun, jadi jangan membuat salah satu pihak merasa bersalah. Tapi sekarang, memperbaiki situasi ini adalah tanggung jawab semua orang,” ucapnya.

Antara tanggal 9 dan 15 Oktober, rata-rata dilaporkan 7.876 infeksi baru dalam sehari. Angka ini meningkat 79 persen dari pekan sebelumnya.

Dalam sebuah konferensi pers, Juru Bicara Pusat Krisis Virus Belgia, Steven Van Gucht mengatakan 12.051 infeksi Covid-19 telah diidentifikasi pada Selasa lalu dan menandai “jumlah infeksi tertinggi yang tercatat dalam satu hari sejak dimulainya pandemi”.

“Kami juga melewati 10 ribu tanda infeksi pada Rabu, 14 Oktober dengan 10.932 kasus yang dikonfirmasi dalam satu hari,” kata dia.

Pembatasan terbaru pemerintah Belgia mulai berlaku pada Senin, termasuk membatasi jumlah orang yang diizinkan dalam gelembung sosial karena pemerintah menghindari lockdown total.

Selama empat pekan mendatang yang dimulai dari Senin, semua bar dan restoran juga akan ditutup. Penjualan alkohol akan dilarang setelah pukul 20.00. Sementara jam malam akan diberlakukan antara tengah malam hingga pukul 05.00 pagi.

Pada Jumat, Perdana Menteri Belgia yang baru, Alexander De Croo mengatakan situasi yang dihadapi negara itu “lebih serius” daripada yang terjadi pada Maret sebelum penguncian nasional pertama.

Menurut data Johns Hopkins, Belgia memiliki jumlah kematian akibat Covid-19 tertinggi ketiga per 100 ribu orang di dunia, berada di bawah San Marino dan Peru.

 

 

Editor : Parna

Sumber : cnnindonesia