Advokat Pendamping Korban PT Jouska Finansial Indonesia (Jouska Indonesia), Rinto Wardana mengaku 35 orang yang menjadi kliennya belum mendapat ganti rugi sama sekali. Padahal CEO Jouska, Aakar Abyasa Fidzuno sempat mengaku telah mencapai kesepakatan damai dengan sejumlah klien sebesar Rp 13 miliar.

“Nggak ada itu (ganti rugi) bohong, nipu-nipu saja, nggak ada. Kan dia menjanjikan 1 September itu dia mau membayar, sekarang sudah Oktober lho nggak ada realisasinya. Kita anggap nggak ada (ganti rugi) karena dari klien-klien saya ini tidak ada yang menerima uang,” kata Rinto kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (21/10).

Dia pun menyayangkan kejadian itu. Pasalnya, sejumlah korban telah berharap bahwa uangnya bisa kembali setelah pernyataannya tersebut. Namun nyatanya, tidak ada satu pun dari 35 orang kliennya yang telah mendapat ganti rugi.

“Seharusnya kan kalau penyelesaian ya sekaligus dong. Ini masalahnya kan dia sudah menyampaikan bahwa dia telah menyiapkan Rp 13 miliar, mana? Kepada siapa dia bayarkan? Berarti kan dia punya duit dong?,” ucapnya.

Bahkan Rinto mendapat laporan dari beberapa kliennya yang menjadi korban Jouska, bahwa Aakar Abyasa mengaku sudah tidak punya uang untuk ganti rugi. Untuk itu, pihaknya menempuh jalur hukum untuk menyelesaikan kasus ini.

“Kenapa tiba-tiba akhir ini dia mengatakan ‘saya sudah tidak punya uang untuk membayar kalian’. Ada dari keterangan beberapa klien saya dia mengatakan begitu. Sudah nggak punya uang dia, tidak bisa lagi dituntut si Aakar karena sudah tidak punya uang untuk membayar. Ya gimana nggak ada urusan, dia punya uang atau tidak bukan urusan kita. Makanya kewajiban mereka (klien) adalah untuk mengambil langkah hukum,” ucapnya.

Hingga saat ini kerugian yang dialami oleh klien Jouska masih terus dihitung. Namun berdasarkan perhitungan Rinto, total kerugian kliennya yang berjumlah 35 orang mencapai lebih dari Rp 3 miliar.

“Total jumlah korban semua saya nggak tahu. Yang memberikan kuasa ke saya per tanggal 21 hari ini itu 35 orang. Kalau saya lihat dari berkas-berkas yang mereka punya sudah sampai Rp 3 miliar kali, prediksi saya, belum tepat juga, bahkan mungkin lebih itu karena satu orang saja ada yang Rp 200 (juta), Rp 150 (juta), Rp 300 (juta). Jadi logika saya dari 35 orang ini rata-rata di atas Rp 100 juta lho. Berarti kalau 1 orang Rp 100 juta saja sudah Rp 3 miliaran,” tandasnya.

 

 

Editor : Parna

Sumber : detiknews