Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok ingin menerapkan sistem pengocokan ulang jabatan di entitasnya seperti yang pernah ia lakukan di Pemerintah Provinsi DKI Jakarta beberapa tahun lampau. Sistem tersebut dilakukan untuk menempatkan pegawai sesuai dengan kompetensinya.

“Semua dikocok ulang, dilantik ulang seperti waktu di Monas. Maksud saya harusnya begitu, baru didapatkan yang terbik dari yang terbaik,” kata Ahok dalam sesi wawancara bersama seniman Butet Kartaredjasa dalam sesi Butet Srawung yang diunggah melalui Youtube pribadi Butet, sepekan lalu.

Ahok menceritakan, saat menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta lalu, ia pernah memangkas pejabat dari 11 ribu menjadi 6.000. Langkah tersebut dilakukan guna mendorong efektivitas dan efisiensi lembaga.

Di samping melakukan pengocokan ulang, di Pertamina, Ahok juga ingin memperbaiki sistem kompitisi dalam memperoleh kursi jabatan. Ia pun akan menghapus warisan lama yang membuat pegawai hanya bisa memperoleh kedudukan tertentu berdasarkan periode waktu bekerjanya.

Sistem ini dilakukan melalui evaluasi atau penilaian. “Kalau kamu tes, bagus bisa loncat empat-lima kali,” katanya.

Ahok pun mengungkapkan tak butuh lelang untuk membuka kompetisi kursi jabatan “Kotak lelang hanya buat yang pensiun, yang kosong,” ucapnya.

Editor : Aron
Sumber : tempo