Di Gurun Arava, Israel Selatan, sebuah keajaiban kecil sudah ditunggu selama 2000 tahun. Sebatang pohon kurma Yudea yang telah punah selama ratusan tahun, ditumbuhkan kembali.

Secara historis, kurma ditanam di daerah tersebut, tetapi karena kurangnya irigasi, tanaman sangat langka. Catatan sejarah pada masa Alkitab menyebutkan kurma Yudea sangat besar, dan diyakini telah punah selama hampir 2.000 tahun.

Sarah Sallon, seorang peneliti pengobatan alami di Rumah Sakit Hadassah, memiliki ide untuk menumbuhkan benih buah purba ini; setelah membaca tentang benih bunga teratai yang ditanam setelah tidak aktif selama 1.000 tahun dibantu oleh seorang ilmuwan di UCLA pada tahun 1996.

Sallon memperoleh benih kurma dari situs arkeologi Masada di Gurun Yudea yang menghadap ke Laut Mati. Dia bekerja sama dengan Dr Elaine Soloway, seorang ahli agronomi, untuk menumbuhkan benih yang dikumpulkan.

“Ini adalah gagasan Sarah Sallon dari Rumah Sakit Hadassah. Dia berpikir setelah mendengar tentang kisah tanaman yang tumbuh dari sebuah biji, berumur 1200 tahun, teratai di California, bahwa mungkin kita bisa melakukan sesuatu dengan benih yang dalam pajangan arkeologi orang-orang yang menemukannya di tempat-tempat seperti Masada,” ucap Soloway dikutip dari AP.

“Dia mendapat ide, dia mendapat tiga biji, dia mengirimkannya kepadaku dan Metusalah bertunas, itu pohon tua kami yang lebih tua yang ada di luar dan sayangnya itu jantan. Dan, tentu saja, jantan berarti tidak berbuah.”

Proyek menumbuhkan kembali buah purba ini dilakukan sejak 15 tahun lalu.

Benih purba direndam dalam air dan hormon ditambahkan untuk mendorong perkecambahan dan perakaran, dan kemudian ditanam di tanah di area karantina.

Pada gelombang pertama, ada tiga bibit yang menghasilkan satu pohon jantan.

Tanaman pertama yang bertunas diberi nama “Metuselah” dari nama tokoh dalam Alkitab yang dikenal karena umurnya yang panjang. Pohon bernama Metusalah ditanam pada Januari 2005 dan bertunas pada 18 Maret 2005. Sebagai jantan, tidak dapat menghasilkan buah tetapi digunakan untuk menyerbuki tanaman betina bernama Hannah, yang ditanam pada musim semi 2014 dan bertunas pada akhir tahun itu.

Mereka memiliki 32 benih yang ditemukan di berbagai situs arkeologi di Israel selatan dan dekat Laut Mati. Benih berkisar antara 1.800 hingga 2.400 tahun.

Secara keseluruhan, tujuh pohon berhasil ditanam, lima di antaranya jantan, dan tiga betina. Setiap pohon memiliki nama – Metusalah, Adam, Boas, Hana, Yunus, Judith dan Uriel.

Diperlukan waktu sekitar enam tahun untuk sebuah pohon tumbuh sebelum berbunga.

Secara historis, kurma telah menjadi makanan penting. Mereka disebutkan dalam Alkitab dan Alquran sebagai simbol kemewahan dan merupakan motif umum di banyak sinagog.

Editor : Aron
Sumber : cnnindonesia