Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin berbicara terkait pandemi COVID-19 di Indonesia. Ma’ruf mengatakan, saat ini penerapan protokol kesehatan tidak boleh dilewatkan.
Selain itu Ma’ruf mengungkapkan jika protokol kesehatan sebenarnya sudah diterapkan sejak zaman Nabi Muhammad.
“Ada beberapa penjelasan yang ada di kitab-kitab juga malah disebutkan salah satu caranya melakukan isolasi dan juga mencuci tangan, seperti yang diceritakan dalam kitab Al-Asqalani (seorang ulama, ahli hadis). Di sana ketika terjadi wabah itu pentingnya mencuci tangan, jaga jarak, dan isolasi. Jadi, sejak zaman dulu pola itu sudah ada,” kata Ma’ruf saat berbincang dengan Jubir Satgas COVID-19, Reisa Subroto Asmoro.
Ma’ruf mengatakan, pandemi sebenarnya sudah ada sejak zaman Nabi Muhammad. Tepatnya saat kepemimpinan Khalifah Ummar Bin Khattab.
Ada sebuah hadis yang berbunyi ‘kalau kamu mendengar ada suatu wabah, kamu jangan masuk, kalau mereka berada di suatu tempat yang ada wabah jangan keluar.’
“Menjelang masuk ke kota itu kemudian berhenti, kemudian diberikan info di pusat kota terjadi wabah. Oleh karena itu, di situ terjadi diskusi yang panjang, ada yang menghendaki balik lagi dan terus saja masuk. Tetapi, Sayyidina Umar tahu ada hadis tadi, maka memilih pulang,” ucap Ma’ruf.
Maka dari itu, Ma’ruf Amin mengatakan mentaati protokol kesehatan seperti menjaga jarak, cuci tangan dan memakai masker juga merupakan bagian dari ibadah.
“Dalam keadaan yang tidak normal seperti masalah pandemi itu menjaga keselamatan itu nomor 1 karena jaga jiwa enggak ada alternatifnya, maka dia harus diutamakan,” tutur Ma’ruf.
Ma’ruf Amin soal Corona RI: Patuhi Protokol hingga Vaksin Aman Walau Tak Halal (1)
Infografik Prioritas Penerima Vaksin Corona. Foto: kumparan

Ma’ruf Amin Tekankan Pentingnya Vaksinasi Corona

Dalam diskusi itu, Ma’ruf Amin juga berbicara terkait pentingnya vaksinasi atau imunisasi. Ia menjelaskan sebuah dalil yang ada di dalam agama.
“Jadi imunisasi itu bentuk berobat. Kan ada 2 macam ada kuratif dan preventif. Kalau kuratif, kalau sudah terjadi diobati, preventif kan sebelum terjadi,” kata Ma’ruf Amin.
Di sana Ma’ruf mengutarakan hadits Nabi Muhammad seputar terkait pengobatan. Baik itu secara kuratif maupun preventif.
“Ada haditsnya. Intinya berobatlah kamu karena Allah tidak meletakkan penyakit kecuali ada obatnya. Jadi setiap penyakit ada obatnya tapi ditemukan atau tidaknya, kecuali pikun. Tapi penyakit ada obatnya,” kata mantan Rais Aam PBNU itu.
Ma’ruf menuturkan, langkah preventif adalah dengan imunisasi. Ia menjabarkan dalil umum dalam agama, yakni ingatlah lima perkara sebelum lima perkara lainnya.
Ma’ruf Amin soal Corona RI: Patuhi Protokol hingga Vaksin Aman Walau Tak Halal (2)
Ilustrasi vaksin corona dari Sinovac. Foto: Thomas Peter/REUTERS

Ma’ruf Amin: Vaksin Corona Bisa Dipakai Walau Tak Halal

Terkahir dalam diskusi bersama dr Reisa, Ma’ruf Amin membahas mengenai soal vaksin. Meski nantinya belum memiliki sertifikat halal, vaksin corona tetap bisa digunakan karena sedang dalam kondisi darurat.
“Tapi andaikata itu ternyata belum ada yang halal, tapi kalau tidak digunakan akan menimbulkan kebahayaan, menimbulkan penyakit berkepanjangan,” kata Ma’ruf.
“Maka bisa digunakan walau tidak halal. Tapi secara darurat dengan penetapan bahwa boleh digunakan karena darurat,”
Menurut Ma’ruf, kondisi darurat tetap harus diberikan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) selaku lembaga yang memiliki otoritas penerbitan sertifikasi halal.
Selain itu, mantan Ketua MUI itu juga memastikan MUI terlibat aktif dalam proses pengadaan vaksin corona yang dilakukan pemerintah. MUI akan memberikan sosialisasi kepada masyarakat luas tentang pentingnya vaksinasi ini.
“Untuk vaksin saya sudah minta dilibatkan dari perencanaan, pertimbangan kehalalan vaksin, auditnya di pabrik. Bahkan sekarang lagi kunjungan di RRT, kemudian akan terus terlibat dalam sosialisasikan ke masyarakat luas. Saya kira MUI sudah terlibat sejak awal,” tutup Ma’ruf.
Editor : aron
Sumber : Kumparan