olri menyebut berbagai twit tokoh Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) sebagai penyebab aksi unjuk rasa tolak Omnibus Law UU Cipta Kerja di berbagai daerah berujung ricuh.

Saat CNNIndonesia.com bertanya bagaimana twit bisa berujung aksi kekerasan, Polri tak menjawab gamblang. Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono hanya mengibaratkannya dengan jaring laba-laba.

“Yang namanya IT itu mas, kalau kita lihat seperti laba-laba, ke sana ke mari semua seperti laba-laba, baru kita analisa. Nanti akan ketemu ke mana ternyata dengan adanya kegiatan unjuk rasa anarkis, vandalisme,” kata Argo dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (15/10).

Argo mengatakan unggahan para tokoh KAMI itu punya pola yang sama. Polri mengklaim unggahan-unggahan itu menghasut massa untuk berbuat kekerasan dan menghancurkan fasilitas saat demo.

“Tadi saya sudah jelaskan menggunakan pola hasutan maupun hoaks. Beberapa yang sudah dilakukan identifikasi dari twit-twitnya,” ucap dia.

Dalam kesempatan itu, Polri mengumumkan ada sembilan tersangka terkait unjuk rasa tolak Omnibus Law UU Cipta Kerja. Mereka dituduh sebagai pihak yang memanas-manasi massa untuk berdemonstrasi.

Tiga di antaranya adalah tokoh Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), yaitu Syahganda Nainggolan, Jumhur Hidayat dan Anton Permana. Mereka ditahan di Mabes Polri.

 

Editor : Aron

Sumber : cnnindonesia