Menteri BUMN Erick Thohir berniat mengembangkan nikel yang menjadi bahan baku industri baterai kendaraan listrik. Tak tanggung-tanggung, Erick bakal membentuk holding BUMN PT Indonesia Battery.
Perusahaan tersebut sedang dibahas dengan melibatkan MIND ID, Pertamina, dan PT PLN. Selain itu, ada perusahaan Contemporary Amperex Technology Co Ltd (CATL) dari China dan LG Chem Ltd asal Korea yang tertarik bergabung.
Berikut ini selengkapnya mengenai mimpi Erick Thohir bikin pabrik baterai kendaraan listrik:
Pembentukan BUMN Indonesia Battery Dikebut
CEO Mining Industri Indonesia atau MIND ID, Orias Petrus Moedak, mengungkapkan untuk mewujudkan PT Indonesia Battery, Menteri BUMN Erick Thohir telah membentuk tim sejak Februari 2020.
Orias belum bisa membeberkan detail yang sudah dikerjakan tim itu. Hanya saja, Orias memastikan tim yang dibentuk tersebut segera selesai membuat PT dalam waktu dekat.
Mimpi Erick Thohir Bikin Pabrik Baterai Raksasa Bareng China dan Korea (1)
Model menunjukan teknologi pengisian energi untuk kendaraan listrik masa depan. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Orias menjelaskan setelah pembicaraan tersebut selesai, maka hasilnya segera dilaporkan ke Erick. Meski begitu, ia merasa pembahasan mengenai jajaran direksi juga masih memerlukan waktu.
Sebagai catatan, tiga perusahaan pelat merah bakal bersatu untuk membentuk Holding Indonesia Battery. Ketiga perusahaan tersebut adalah holding pertambangan MIND ID, PT Pertamina (Persero), dan PT PLN (Persero). Holding ini ditujukan untuk pengelolaan industri baterai electronic vehicle (EV) di Indonesia secara terintegrasi dari hulu hingga ke hilir.
Sementara itu, Contemporary Amperex Technology Co Ltd (CATL) dari China dan LG Chem Ltd asal Korea, dua produsen electric vehicle (EV) Battery untuk mobil listrik terbesar dunia mengisyaratkan akan bergabung dengan proyek investasi senilai USD 20 miliar lebih.

Bakal Bangun Pabrik Baterai, Modalnya Rp 176 Triliun

Holding BUMN tambang bakal membangun pabrik baterai berbahan baku nikel di dalam negeri. Proyek ini menggaet banyak perusahaan, bukan hanya BUMN tambang dan BUMN energi, tapi juga investor dari luar negeri seperti China dan Korea.
Orias Petrus Moedak mengatakan, investasi yang dibutuhkan mencapai USD 12 miliar atau setara Rp 176,40 triliun (kurs USD 1 = Rp 14.700).
Mimpi Erick Thohir Bikin Pabrik Baterai Raksasa Bareng China dan Korea (2)
Dirut PT Inalum (Persero) atau MIND ID, Orias Petrus Moedak. Foto: Wendiyanto Saputro/kumparan
Orias menjelaskan masalah porsi pendanaan dari masing-masing perusahaan tengah dibahas, berbarengan dengan pembentukan perusahaan patungan atau joint venture (JV). Kata Orias, modal yang dibutuhkan ini biasanya berasal dari ekuitas perusahaan dan utang dengan rasio 30:70.

Selain China dan Korea, Proyek Baterai Kendaraan Listrik Juga Dilirik Jepang

Orias Petrus Moedak mengatakan bahwa ada dua perusahaan luar negeri yang sudah menyatakan minat. Dua perusahaan tersebut yaitu Contemporary Amperex Technology Co Ltd (CATL) dari China dan LG Chem Ltd asal Korea. Selain mereka, ada juga Jepang yang melirik Indonesia dalam proyek ini.
“Ada yang pendekatan, tapi belum sejauh Korea dan China. Kami lihat ada potensi sama Jepang,” kata Orias dalam konferensi pers secara virtual, Rabu (15/10).
Orias mengungkapkan, saat ini Indonesia dalam posisi didatangi perusahaan asing dalam proyek ini, karena potensi bisnisnya yang cukup besar.
Editor : Aron
Sumber  kumparan