Tren memelihara ikan hias saat ini bisa disebut tengah naik daun. Namun bagi beberapa orang yang baru akan memelihara ikan hias, masih bingung mengenai harga lantaran khawatir terlalu mahal.

Padahal ada beberapa jenis ikan hias, khususnya yang habitatnya di air tawar, memiliki kisaran harga yang cukup murah. Tentu ini bisa jadi pertimbangan bagi penghobi ikan hias pemula.

Berikut ini ada beberapa rekomendasi ikan hias yang murah, mudah dipelihara, dan dengan harga beli terjangkau mulai dari Rp3 ribuan saja, dilansir berbagai sumber.

1. Ikan Molly (Poecilia Sp)

Memiliki perut besar atau buncit dan berwarna-warni menjadi ciri khas ikan molly yang cukup populer di Indonesia.

Selain cocok hidup pada air tawar, ikan hias cantik tapi murah ini juga bisa bertahan di air payau. Tapi, kalau ikan molly bercampur dengan ikan hias lainnya dalam akuarium, lebih baik menggunakan air tawar.

Ikan molly memiliki daya tahan yang cukup kuat dan sangat adaptif. Mereka terbiasa hidup dengan berbagai keadaan, sehingga banyak orang tertarik memeliharanya.

Selain itu, ikan ini cenderung kalem dan mudah berkembang biak.

Kendati demikian, perawatan ikan molly harus tepat, yaitu dengan suhu air 22-27 derajat celcius, dan jangan tempatkan pada akuarium kecil yang sesak. Hal ini bisa menyebabkan ikan molly stres.

Makanan bagi ikan molly adalah sayuran rebus yang dipotong-potong, daun selada, ganggang. Ia juga suka makanan hidup seperti larva nyamuk, udang air asin, dan cacing darah.

Per ekor ikan molly dibanderol dengan harga Rp3 ribu sampai Rp20 ribu, tergantung dari jenis ikan molly itu sendiri dan ukurannya.

 

2. Ikan Cupang (Bettas)

A Siamese fighting fish also known as Plakad or Betta fish swims in an aquarium at the International Plakad Competition in Bangkok on September 6, 2020. (Photo by Mladen ANTONOV / AFP)Foto: AFP/MLADEN ANTONOV
Ikan cupang adalah ikan hias yang murah. Harganya bervariasi mulai dari Rp5 ribu hingga jutaan tergantung jenis dan keindahan corak warnanya.

Pamor ikan cupang bagi para penggemar ikan hias terbilang primadona lantaran memiliki beragam jenis, seperti cupang hias, cupang liar, dan cupang aduan.

Ikan cupang yang merupakan ikan tawar asal Asia Tenggara ini menjadi salah satu ikan kuat dalam bertahan hidup dengan jangka waktu cukup lama.

Bahkan, ikan cupang masih mampu bertahan hidup, meskipun dalam tempat yang memiliki sedikit air atau minim alat sirkulasi udara.

Perawatan ikan cupang juga mudah. Bisa menggunakan air tawar dari sumur atau PAM. Sementara makanannya pakan instan yang dijual pasaran pun sudah cukup.

Warna dan motif dari ikan cupang beragam. Ada yang hasil pembibitan silang sehingga melahirkan corak warna unik, ada juga yang hanya mempunyai satu warna.

Beberapa penjual ikan cupang hias memasang harga bervariasi. Mulai dari Rp5 ribu sampai Rp100 ribu. Namun, untuk ikan cupang langka dan semakin cantik bentuk dan coraknya bisa menembus jutaan rupiah.

3. Ikan Guppy (Poecilia reticulata)

ikan guppyFoto: istockphoto/kerkla
Ikan guppy adalah ikan hias yang murah dan sering jadi biotik aquascape

Jenis ikan hias yang murah selanjutnya adalah ikan guppy. Ikan tropis hias ini sering dijadikan penghuni aquaspace karena bercorak indah serta harganya terjangkau.

Ikan guppy memiliki sifat aktif dan cinta damai. Guppy tergolong ikan hias air tawar yang bisa dicampur lantaran suka hidup berkelompok dan mudah beradaptasi dengan aneka spesies ikan hias lain, asal bukan predator ikan kecil.

Perawatan ikan air tawar ini pada akuarium harus benar-benar terjaga, terutama suhu airnya yang sesuai seperti habitat aslinya. Kemudian sesering mungkin ganti airnya apabila sudah mulai kotor.

Suhu air ideal bagi ikan guppy adalah 25 derajat celsius. Cara mengetahui suhu tersebut, bisa dengan memasang alat pengukur suhu air pada akuarium.

Sedangkan untuk makanan ikan guppy sendiri, bisa memberinya jentik nyamuk, cacing sutra atau pelet ikan berukuran kecil.

Harga pasaran ikan guppy juga bermacam-macam, yaitu kisaran Rp7 ribu hingga Rp30 ribu saja per ekornya.

 

4. Ikan Koki (Carassius auratus)

Ikan hias air tawar murah lainnya adalah ikan koki yang masih satu keluarga dengan ikan mas, dan masuk dalam golongan ikan air tawar.

Meskipun banyak penggemarnya, perawatan ikan koki harus hati-hati dan perlu perhatian khusus karena lebih gampang mati.

Mulai dari kebersihan tempat yaitu akuarium, kualitas air, makanan, dan ikan pendamping sebagai teman ikan koki pada akuarium.

Merawat ikan koki bisa dengan membuat tempat tinggal yang seperti habitatnya yaitu tinggi dan luas, serta terdapat alas kerikil khusus, terutama dalam akuarium.

Selanjutnya, pasang filter kotoran akuarium supaya kualitas kebersihan air terjaga. Jenis makanan ikan koki harus tinggi protein dan memberi makannya jangan langsung banyak.

Hal tersebut menghindari sisa makanan pada akuarium yang membuat airnya kotor. Harga pasaran ikan koki berkisar Rp9 ribu sampai Rp100 ribu.

 

5. Ikan Manfish (Pterophyllum Scalare)

ilustrasi ikan hias anglefishFoto: iStockphoto/Marianne Purdie
Anglefish adalah ikan hias yang murah dan tak sulit memeliharanya.

Berikutnya ada ikan hias manfish berbentuk pipih, tipis, memiliki sirip yang panjang, dan akrab juga disapa ikan anglefish.

Perangai ikan manfish ini semi agresif, namun sangat mudah beradaptasi dengan berbagai ikan air tawar lainnya meskipun tinggal bersamaan dalam satu akuarium.

Di alam liar, manfish biasa memangsa ikan kecil atau udang dan ganggang sebagai makanannya. Akan tetapi, bila dijadikan peliharaan, makanan manfish tidaklah sulit.

Manfish peliharaan boleh diberi makan seperti pelet, cacing sutra atau cacing darah, karena jenis manfish, masuk dalam golongan ikan omnivora.

Meski perawatan manfish tidak rumit, ikan tipis ini sangat rentan terkena penyakit. Kunci supaya manfish tetap sehat adalah dengan selalu memperhatikan kebersihan air.

Rutin mengganti air akuarium pada tempat tinggal manfish, sudah cukup membantunya terhindar dari penyakit.

Ikan hias yang murah seperti ikan manfish ini dijual dengan harga Rp10 ribu untuk ukuran kecil, sedangkan manfish besar bisa mencapai Rp70 ribu.

 

 

Editor : Aron

Sumber : cnnindonesia