Pemimpin Tertinggi Korea UtaraKim Jong-un, merupakan sosok yang kerap menunjukkan ekspresi serius di momen-momen penting kenegaraan. Namun, baru-baru ini dia memperlihatkan ekspresi berbeda bahkan hingga menangis.

Saat menyampaikan pidato dalam parade militer yang digelar di Pyongyang akhir pekan lalu, Kim berulang kali mengucapkan terima kasih kepada rakyat dan militer atas kesetiaan mereka. Kim juga berterima kasih kepada rakyat karena tetap menjaga diri dalam menghadapi pandemi virus corona.

Dalam pidato tersebut, Kim turut memuji sukarelawan yang ikut membantu upaya pemulihan bencana. Bahkan di satu kesempatan, dia terlihat meletakkan saputangan dan kembali mengenakan kaca matanya, seolah-olah baru saja menyeka air mata.

Dia kemudian kembali melontarkan permohonan maaf karena gagal memenuhi harapan rakyat.

“Orang-orang kami telah menaruh kepercayaan, setinggi langit dan sedalam laut, pada saya. Tapi saya gagal untuk selalu menjalaninya dengan memuaskan,” kata Kim seperti dikutip dari AFP.

“Saya sangat menyesal untuk itu,” lanjutnya, menurut transkrip dari kantor berita Korut, KCNA.

Kim juga berjanji kepada warganya akan berbuat dengan lebih baik lagi.

“Saya dengan bersungguh-sungguh, sekali lagi bersumpah di tempat ini, bahwa saya akan hidup sesuai kepercayaan masyarakat tanpa gagal, bahkan jika tubuh saya robek dan hancur berkeping-keping,” kata Kim.

Itu tercatat sebagai permintaan maaf kedua dari Kim dalam beberapa pekan terakhir. Permintaan maaf lainnya terungkap dalam insiden penembakan pejabat Korea Selatan di perairan Pyongyang pada September lalu.

Menurut Gedung Biru Kepresidenan Korea Selatan, Partai Buruh menuturkan bahwa Kim “sangat menyesal” atas pembunuhan tersebut.

Para analis memiliki perbedaan pendapat dalam mengartikan ketulusan Kim, mengingat pemerintahannya kerap dituduh melakukan pelanggaran hak asasi manusia. Kim juga tak segan memperlihatkan kekuasaannya, dan bahkan tak segan-segan menargetkan kerabat dekatnya.

“Pertama-tama, dia adalah seorang politikus, itu artinya dia adalah aktor yang baik. Tapi Kim sangat ingin rakyatnya hidup dengan baik,” kata Andrei Lankov dari Korea Risk Group.

“Tentu saja kelangsungan hidup rezim jauh lebih penting baginya daripada kelangsungan hidup petani miskin di provinsi yang jauh. Mendahulukan rudal, tapi dia tidak melupakan petani,” terangnya.

Infografis 10 Fakta Unik Kim Jong-Un

Sementara di Korsel, surat kabar Korea JoongAng menyebut penampilan pidato Kim sebagai “air mata buaya”.

“Kim tiba-tiba menjadi gembira saat melihat rudal balistik antarbenua berukuran super dalam parade militer,” tulis surat kabar itu dalam editorialnya.

 

 

 

Editor : Parna

Sumber : cnnindonesia