Manajer Tim Riset Uji Klinis III Vaksin Sinovac dari Universitas Padjadjaran Eddy Fadlyana menyebut seluruh relawan sudah mendapat suntikan. Bisa disuntik kandidat vaksin Sinovac atau hanya cairan plasebo (obat kosong).
Tidak semuanya disuntik vaksin karena ingin dinilai efektivitasnya di akhir uji klinis. Apakah ada perbedaan mencolok antara yang disuntik vaksin dan plasebo.
“Mungkin hari ini sudah 1.620 relawan disuntik. Kita kan pantau setiap hari, kalau ada apa-apa melaporkan,” kata Eddy, Selasa (13/10).
Ia menjelaskan, di antara 1.620 relawan itu, ada yang sudah disuntik dua kali. Namun, juga ada yang baru sekali.
“Tinggal menyelesaikan kalau imunisasinya baru 1 kali, (melengkapi) kedua kalinya. Kalau sudah dua kali, tinggal pengambilan sampel darah yang diambil. Kemudian pemantauannya,” tutur Eddy.
“Tidak ada laporan efek samping karena vaksin. Belum ada,” sambungnya.
1.620 Relawan Sudah Jalani Uji Vaksin Sinovac, Tak Ada Laporan Efek Samping (1)
Seorang pekerja bekerja di fasilitas pengemasan pembuat vaksin Sinovac Biotech. Foto: Thomas Peter/REUTERS
Penelitian ini, lanjut dia, dibuat 2 tahap untuk pembuatan laporannya. Ada yang per tahap awal 540 relawan, hal itu untuk menilai imunogenesis antibodinya.
“Kemudian keamanannya dan efektivitas vaksin selama 3 bulan, itu akan selesai akhir Desember. Kalau bulan Desember sudah selesai, bisa untuk imunisasi massal bulan Januari itu sudah (bisa),” jelas Eddy.
“Jadi penelitiannya selesai yang 540 relawan itu bulan Desember. Tapi kalau yang 1.620, itu 6 bulan pemantauan kira-kira bulan Mei selesainya,” tutup Eddy.
Editor : Parna
Sumber : kumparan