Ladies, bau ketiak yang tak sedap memang bisa jadi masalah yang sangat mengganggu penampilan. Oleh karena itu kehadirannya sering membuat kita jadi tidak nyaman.
Bau ketiak ini bisa disebabkan oleh beberapa hal. Sebagian dari kita mungkin mengira bahwa penyebab utama bau ketiak adalah keringat. Padahal, menurut laporan Medical News Today, keringat pada manusia tidak mengeluarkan bau sama sekali.
Lalu kenapa ketiak bisa mengeluarkan bau tak sedap? Hal ini biasanya muncul setelah keringat bercampur dengan bakteri. Alasannya karena bakteri dapat memecah keringat menjadi asam sehingga menimbulkan bau tak sedap.
Mengapa Ketiak Bisa Menimbulkan Bau Tak Sedap? Begini Penjelasan Ilmiahnya (1)
Ilustrasi bau ketiak. Foto: Shutter Stock
Selain itu, ada faktor lain yang menyebabkan ketiak jadi bau tak sedap, yaitu adanya kelenjar apokrin. Kelenjar ini menghasilkan keringat yang mengandung lemak.
Selain di ketiak, kelenjar apokrin ini bisa ditemukan di anggota tubuh lain seperti payudara, area genital, kelopak mata, dan telinga. Di payudara apokrin memberikan asupan lemak pada ASI, sedangkan pada telinga kelenjar ini membantu pembentukan kotoran, lalu di kelopak mata dan kulit, apokrin menghasilkan keringat sama seperti di ketiak.
Bedanya dengan area tubuh lain, kelenjar apokrin di kulit mengeluarkan bau karena keringat yang dihasilkan sangat tinggi protein yang dapat dengan mudah diurai oleh bakteri. Dan di area ketiak, konsentrasi kelenjar apokrin cukup besar sehingga membuat area tubuh yang satu ini lebih cepat menghasilkan bau tak sedap.
Mengapa Ketiak Bisa Menimbulkan Bau Tak Sedap? Begini Penjelasan Ilmiahnya (2)
Ilustrasi Ketiak Foto: Dok. Shutterstock
Untuk mengatasinya, kamu bisa rajin membersihkan ketiak dengan sabun anti-bakterial setiap mandi supaya bisa meminimalisir bau ketiak. Selain itu, kamu juga bisa mencukur bulu ketiak karena mereka bisa memperlambat penguapan keringat. Jadi bakteri mempunyai lebih banyak waktu untuk mengurai keringat menjadi zat berbau.
Hal penting lainnya adalah dengan mengandalkan deodoran yang mengandung antiperspirant. Deodoran biasa (tanpa kandungan antiperspirant) bisa membuat kulit jadi lebih asam, sehingga bakteri tak bisa bertahan lama. Sedangkan deodoran dengan antiperspirant punya kemampuan menyumbat kelenjar keringat dan menjaga ketiak tetap kering serta bebas bakteri.
Editor : Parna
Sumber : kumparan