Kepolisian berupaya mencegah konflik di tengah tahapan pelaksanaan Pilkada 2020 di Kota Batam, Kepulauan Riau. Berdasarkan data Polri, Batam termasuk daerah dengan kategori sangat rawan bersama Kota Medan.

Kapolresta Barelang, AKBP Yos Guntur mengatakan wilayahnya termasuk wilayah rawan di Kota Batam sehingga akan terus mengevaluasi perkembangan keamanan.

“Kami mengevaluasi kembali dan bersama-sama instansi terkait melakukan kegiatan-kegiatan yang sifatnya pre-emtif dan preventif, agar masyarakat dapat dengan baik dan cerdas, dan semua bisa mengendalikan keadaan yang ada,” kata Yos Guntur di Batam, Kamis (8/10).

Dia yakin peran aktif masyarakat akan sangat mempengaruhi situasi dan kondisi yang kondusif selama tahapan pilkada berjalan hingga pemungutan suara 9 Desember mendatang.

“Polisi tanpa peran serta stakeholder terkait, dari peserta pemilu sendiri, masyarakat juga tidak bisa. Makanya kita perlu berkolaborasi, semua pihak, agar Batam yang kemarin masuk kategori sangat rawan menjadi aman,” ujar Yos Guntur.

Infografis Daftar Daerah Rawan Konflik PilkadaFoto: CNNIndonesia/Basith Subastian
Infografis Daftar Daerah Rawan Konflik Pilkada versi Bawaslu

Sebelumnya, Mabes Polri menyatakan bahwa Kota Medan, Sumatera Utara dan Batam, Kepulauan Riau menjadi wilayah dengan kategori sangat rawan konfli pilkada berdasarkan indeks potensi kerawanan (IPK).

Berdasarkan data yang diterima CNNIndonesia.com, hanya ada dua wilayah penyelenggara Pilkada Serentak 2020 yang masuk kategori sangat rawan, yakni Medan dan Batam.

Pilkada Kota Batam sendiri akan diramaikan oleh 2 pasang calon, yaitu HM Rudi dan H Amsakar Ahmad serta Lukita Dinarsyah Tuwo dan Abdul Basyid.

Editor : Aron
Sumber : cnnindonesia