Total pasien positif virus corona
di Indonesia kini telah mencapai 307.120 orang dengan 11.253 di antaranya meninggal dunia. Sementara kasus sembuh mencapai 232.539.
Anggota tim komunikasi Satgas COVID-19 dr Reisa Broto Asmoro pun mengungkapkan tiga situasi terkini pandemi virus corona di Indonesia.
Mulai dari kabar baik soal meningkatnya pasien yang sembuh hingga proses imunisasi dasar anak yang terhambat saat pandemi. Berikut rangkumnya:

Kesembuhan Pasien Corona Meningkat, Kematian Menurun

dr Reisa Sampaikan 3 Hal Penting soal Situasi Corona di Indonesia (1)
dr Reisa Broto Asmoro. Foto: Dok. Satgas Gugus Tugas COVID-19
Reisa menjelaskan angka kesembuhan pada pekan awal Oktober lebih baik daripada pekan sebelumnya. Saat ini recovery rate mencapai 75,27 persen daripada pekan sebelumnya sebesar 73,77 persen.
Selain itu, Reisa juga menjelaskan kabar baik soal angka kematian yang menurun daripada pekan sebelumnya. Saat ini, rasio kematian terhadap total kasus positif adalah 3.67 persen.
Reisa pun berharap kondisi baik ini terus meningkat. Menurutnya, pemerintah terus berupaya agar kurva virus corona bisa melandai dengan strategi 3T (testing, tracing, dan treatment)
“Meskipun angka kesembuhan semakin tinggi pemerintah tetap meningkatkan strategi 3T tersebut,” tutur Reisa dalam jumpa pers virtual, Senin (5/10).
dr Reisa Sampaikan 3 Hal Penting soal Situasi Corona di Indonesia (2)
Infografik agar terhindar dari virus corona. Foto: kumparan

Vaksin Terbukti Sukses Kendalikan Penyakit Menular

dr Reisa Sampaikan 3 Hal Penting soal Situasi Corona di Indonesia (3)
Ilustrasi vaksin corona dari Sinovac. Foto: Thomas Peter/REUTERS
Masyarakat saat ini tengah menunggu upaya penyediaan vaksin corona, termasuk vaksin Sinovac yang masih diuji klinis di Bandung. Reisa mengatakan, jika uji klinis vaksin ini berhasil, maka dapat melindungi masyarakat dari penyebaran virus corona.
Menurutnya, hal ini sesuai dengan sejarah perkembangan vaksin selama ini yang bisa mengendalikan penyakit menular, seperti vaksin cacar dan polio
“Bapak ibu saudara sekalian, dari sejarah terbukti suksesnya vaksinasi berdampak pada kendalinya bahkan hilangnya penyakit menular. Seperti cacar dan polio bukan hanya Indonesia tapi juga di seluruh dunia,” ungkapnya.
Sesuai data dari Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto jumlah masyarakat Indonesia yang akan disuntik vaksin corona sekitar 160 juta orang, dengan kebutuhan sekitar 320 juta hingga 370 juta vaksin. Proses vaksinasi pun akan dilakukan secara bertahap dimulai pada akhir 2020.

836.993 Anak Indonesia Belum Terima Imunisasi Dasar

dr Reisa Sampaikan 3 Hal Penting soal Situasi Corona di Indonesia (4)
Imunisasi anak usia sekolah Foto: Shutterstock
Pandemi virus corona berdampak dalam proses imunisasi dasar kepada anak-anak Indonesia. Reisa menyebut masih banyak anak-anak yang belum diimunisasi dasar hingga saat ini.
Menurutnya, pemerintah dan masyarakat harus kompak mengatasi masalah ini. Sebab, imunisasi dasar adalah hak anak-anak. Imunisasi dasar ini meliputi pemberian vaksin Hepatitis B, BCG, Polio 1, DPT (Diptheria, Pertusis dan Tetanus), Polio 2, dan campak.
“Nah sambil menunggu vaksin COVID-19 tersedia kita tetap disiplin dengan jadwal imunisasi rutin anak anak kita. Pertama dan yang paling penting imunisasi dasar lengkap, ada 836.993 anak-anak di Indonesia yang belum lengkap imunisasi dasarnya,” tutur Reisa.
Reisa pun memastikan posyandu, puskesmas, klinik dan pos imunisasi lainnya tetap memberikan pelayanan selama masa pandemi dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
———————————-
Editor : Aron
Sumber : kumparan