Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memastikan tetap bekerja di sektor penindakan korupsi. Hal ini menjawab keraguan sejumlah pihak terkait dengan kinerja penindakan rasuah oleh KPK yang dinilai mandek.
Bahkan catatan ICW, KPK selama semester 1 2020 hanya menangani 6 kasus saja, dan beberapa di antaranya merupakan kasus pengembangan dari tahun-tahun sebelumnya.
Wakil Ketua KPK Alexander Marwata memastikan upaya pemberantasan korupsi tak kendor. Namun, ia mengakui adanya kendala yang dihadapi KPK, salah satunya karena pandemi COVID-19.
“Ada yang katakan upaya pemberantasan korupsi itu seolah-olah mandek karena dilihat dari upaya penindakan atau minimnya OTT,” kata Alex dalam konpers di Gedung KPK, Jumat (2/10).
“Saya kira kita ketahui, upaya penyadapan masih kami lakukan, ada ratusan nomor yang sudah kami lakukan (penyadapan), tapi kekuatan SDM KPK sejak mewabahnya penyakit COVID praktis sekarang saja yang masuk 25 persen,” sambungnya.
Alex kemudian mengibaratkan kinerja suatu lembaga seperti tukang bangunan. Tentu, bila suatu bangunan dibangun dengan SDM lebih banyak akan lebih cepat selesai, berlaku untuk hal sebaliknya.
Kondisi serupa terjadi di semua lini di KPK. Saat ini, karena adanya kebijakan pengurangan pegawai yang bekerja kantor akibat pandemi corona, hanya menyisakan 25 persen pegawai dari total 100 persen.
“Termasuk pegawai di direktorat monitor biasanya mampu penyadapan 400-an nomor, karena yang bekerja sekarang 25 persen tidak mungkin kita bisa melakukan penyadapan dengan volume yang sama,” kata dia.
Hal serupa juga terjadi di sektor penindakan yang melibatkan penyelidik dan penyidik.
“Termasuk upaya penyelidikan penyidikan tentu itu berpengaruh besar terhadap kekuatan KPK dalam rangka ungkap tindak pidana korupsi, tidak mungkin volumenya sama dengan kalau jumlah penyidik maupun penyelidik yang bekerja dalam kondisi normal,” pungkasnya.
Diketahui, operasi senyap KPK yang dahulu garang, kini memang lesu. Terakhir kali KPK melakukan OTT terhadap Bupati Kutai Timur, Ismunandar, pada 2 Juli 2020. Setelah itu, belum ada lagi operasi senyap yang dilakukan.
Editor : Parna
Sumber : kumparan