Jubir Satgas COVID-19 Prof Wiku Adisasmito mengungkapkan adanya peningkatan jumlah tes corona. Peran serta masyarakat menjadi kunci.
“Tentang peran serta masyarakat dalam pelaksanaan tracing, pemerintah RI cukup berhasil tingkatkan kapasitas testing dan treatment. Meskipun secara nasional angka testing belum mencapai target WHO,” kata Wiku dalam jumpa pers virtual, Selasa (29/9).
Namun, menurutnya ada 5 provinsi yang sudah melewati standar WHO. Yakni 1.000 tes per 1 juta penduduk per minggu.
“5 provinsi yang testing melebihi standar WHO: DKI, Sumbar, Bali, Sulsel dan Papua,” tutur dia.
Namun Wiku tak merinci jumlah tes di 5 provinsi tersebut. Selain itu, angka kesembuhan juga terus meningkat. Kata Wiku, ini menunjukkan treatment yang dilakukan berkontribusi pada naiknya angka kesembuhan.
“Namun kendala terbesar saat ini tracing, karena banyaknya resistensi di masyarakat dan lapangan akibat stigma masyarakat terhadap penderita COVID-19 yang harus dihindari,” tutupnya.
Terpisah, organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Senin (29/9) mengumumkan akan membagikan lebih 120 juta rapid test antigen terjangkau.
Mereka akan membagikan rapid test antigen itu akan dibagikan ke negara berpenghasilan menengah dan rendah.
Test antigen tersebut seharga USD 5 atau setara setara Rp 74 ribu. Nantinya lewat tes antigen baru itu hasil bisa didapat 15 sampai 30 menit.
WHO Akan Bagikan 120 Juta Alat Rapid Test Murah dengan Akurasi Tinggi (1)
Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan pejabat lainnya menghadiri Pertemuan Kesehatan Dunia ke-73 (WHA) virtual. Foto: Christopher Black/WHO
Tidak sampai berjam-jam atau berhari-hari. WHO yakin dengan adanya tes baru ini maka beribu nyawa bisa terselamatkan dari virus corona.
“Rapid Test kualitas tinggi ini akan menunjukkan kepada kami di mana virus itu bersembunyi, dan ini merupakan kunci untuk melacak dan mengisolasi kontak sehingga bisa memutus rantai penularan,” kata Dirjen WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus.
“Tes adalah alat penting bagi setiap pemerintah yang ingin membuka kembali ekonomi dan pada akhirnya untuk menyelamatkan nyawa dan mata pencaharian,” sambung dia.
WHO juga menyatakan, penyediaan rapid test antigen sudah disepakati oleh Yayasan Bill & Melinda Gates dengan produsen alat tes tersebut Abbott and SD Biosensor.
Kerja sama tersebut akan membuat 129 juta test antigen tersedia bagi negara berpenghasilan kecil dan menengah.
Editor : Parna
Sumber : kumparan