Jakarta – Ribuan orang di Inggris turun ke jalan pada Sabtu (29/9) untuk melakukan demo menentang Lockdown. Bentrokan pecah ketika petugas bergerak yang dilengkapi tongkat berupaya membubarkan kerumunan aksi yang berkumpul di Trafalqar Square.

Polisi menangkap 10 orang yang dianggap sebagai provokator keributan. Di sisi lain ada empat petugas kepolisian yang terluka setelah berupaya mengendalikan unjuk rasa.

“Sayangnya, empat petugas kami terluka, dua membutuhkan perawatan di rumah sakit,” tulis Kepolisian Metropolitan London seperti dikutip dari AFP.

Selain menentang lockdown, beberapa orang di kerumunan massa aksi  terlihat ada yang membawa tanda-tanda untuk menolak kehadiran vaksin corona.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson di hari yang sama saat protes terjadi diketahui telah berjanji memberi dukungan baru bagi upaya Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk mengembangkan vaksin corona.

Inggris saat ini tengah dalam upaya menahan laju penularan virus corona gelombang kedua. AFP mencatat sejauh ini ada 42 ribu orang meninggal akibat virus corona di negeri ratu Elizabeth tersebut.

Melansir Worldometer yang diakses pada Senin (28/9) pukukl 07.30 kasus positif corona di Inggris kini berjumlah 434 ribu lebih.

Kasus yang terus meningkat membuat otoritas Inggris pun kembali memberlakukan lockdown. PM Boris Johnson telah memberlakukan larangan pertemuan dengan jumlah lebih dari enam orang.

Ia juga memerintahkan semua bar dan restoran agar telah tutup pada pukul 10 malam untuk menghindari kerumunan.

 

Editor : Aron

Sumber : cnnindonesia