Jakarta – Wakil Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Jenderal TNI (Purn)  Luhut Binsar Pandjaitan meminta agar produsen farmasi nasional mempercepat produksi obat yang digunakan dalam penanganan pasien Covid-19. Salah satunya adalah remdesivir. Permintaan itu terungkap dalam rapat koordinasi, Sabtu (26/9).

“Harus diupayakan untuk segera produksi dalam negeri. Kita cari bahan-bahannya itu nanti, jadi jangan ada hambatan,” kata Luhut kepada perwakilan dari Bio Farma seperti dikutip dari laman resmi Kemenko Kemaritiman dan Investasi, Minggu (27/9/2020).

Senada, Menteri Kesehatan Letnan Jenderal TNI (Purn) dr. Terawan Agus Putranto memastikan mendukung penuh arahan Luhut.

“Saya back up untuk kebutuhan obat apapun pasti akan kami dukung karena kami tinggal ajukan dan adakan bersama dengan BUMN dan bersama dengan BPOM kami akan koordinasi supaya segala sesuatu tepat sasaran, tepat waktu dan kita tidak membuat kebijakan yang justru kita tidak bisa menyelamatkan (pasien Covid-19) seperti apa yang bapak (Luhut) sampaikan,” katanya.

 

Menjawab permintaan Luhut, perwakilan Bio Farma mengatakan perseroan telah mengurus izin untuk memproduksi remdesivir.

 

“Ada dua cara yang kami lakukan yakni kita mengadakan kerja sama dengan India karena dia telah mendapatkan lisensi dari Gilead (perusahaan farmasi pemegang izin FDA untuk memproduksi obat antivirus Covid-19). Sementara kita akan melakukan uji klinis nanti kerja sama dengan BUMN,” kata perwakilan itu.

“Kedua, di samping izin impor, kami juga sedang riset untuk produksi dalam negeri. Kami telah melakukan uji klinis skala pilot untuk produksi remdesivir dalam negeri, namun saat ini kami kesulitan untuk memperoleh bahan baku. Izin kami pakai bahan baku dari Tiongkok,” lanjutnya.

Menanggapi hal tersebut, Luhut meminta agar demi kepentingan nasional, Bio Farma segera mengambil langkah yang cepat dan tepat agar bahan baku untuk produksi nasional dapat segera dilakukan.

“Strateginya untuk kepentingan emergency dan kepentingan nasional. kita harus cepat dan jangan terlalu kaku karena ini untuk kemanusiaan,” ujar Luhut.

Editor : Aron
Sumber : cnbcindonesia