Seorang pria pelaku penikaman di dekat bekas kantor harian mingguan satir Charlie Hebdo yang menerbitkan kartun Nabi Muhammad SAW ditangkap. Pihak kepolisian Perancis juga mengamankan enam orang lainnya sehubungan dengan penikaman.

Kepala kantor spesialis anti-teror PNAT Jean-Francois Ricard mengatakan pelaku berusia 18 tahun. Sebagai indikasi awal, ia lahir di Pakistan.

Rupanya tersangka pernah ditangkap pada Juni karena memiliki senjata tajam. Namun pihak otoritas kesejahteraan anak mengatakan tersangka telah menunjukkan tidak ada tanda-tanda radikalisasi saat berada di bawah perawatan.

Tersangka kedua, berusia 33 tahun, seorang Aljazair. Ia diinterogasi guna menentukan kaitan dengan pelaku utama. Sedangkan lima orang lainnya ditangkap di pinggiran kota Pantis, Paris.

Penikaman mengakibatkan dua orang terluka. Korban merupakan karyawan kantor berita Premieres Lignes. Sebuah sumber mengonfirmasi pisau daging ditemukan dekat lokasi kejadian.

Penikaman terjadi selama sidang 14 tersangka kaki tangan Said dan Cherif Kouachi, pelaku serangan terhadap Charlie Hebdo.

Pada 2015, kantor redaksi mingguan satir ini diserang akibat menerbitkan karikatur Nabi Muhammad SAW. Serangan itu menewaskan 12 orang.

Seolah tidak kapok, Charlie Hebdo ‘comeback’ dengan menerbitkan ulang kartun tersebut awal September 2020.

“Kami tidak akan pernah tunduk. Kami tidak akan pernah menyerah,” tulis editor Laurent “Riss” Sourisseau dalam tajuk rencana penerbitan ulang kartun tersebut seperti dikutip dari AFP.

Menteri Dalam Negeri Perancis, Gerald Darmanin, mengatakan serangan itu merupakan tindakan terorisme Islam.

“Ini adalah serangan berdarah baru di negara kami,” kata Darmanin pada penyiar France 2.

Pihak PNAT Perancis mengatakan telah membuka penyelidikan atas tuduhan ‘percobaan pembunuhan terkait perusahaan teroris’ dan ‘persekongkolan dengan teroris’.

 

 

Editor : Parna

Sumber : cnnindonesia