Program Kartu Prakerja yang telah dibuka sejak April 2020 sudah memasuki gelombang 9. Hingga kini, sudah ada 5,4 juta peserta yang lolos dari 30 juta pendaftar.
Meski sudah dibuka hingga 9 gelombang, manajemen mengatakan kerap mendapatkan keluhan uang pelatihan dan insentif tidak masuk ke rekening peserta yang lolos. Kok bisa?
Direktur Operasi Kartu Prakerja Hengki Sihombing mengungkapkan salah satu kendala uang insentif yang dibagikan ke peserta biasanya karena nomor rekening BNI yang dicantumkan tidak aktif. Begitu pun nomor telepon untuk akun dompet digital (e-wallet) yang kadang diganti peserta.
“Banyak data yang harus kita verifikasi dan proses. Tapi untuk permudah kita memproses, pastikan juga nomor rekening selalu aktif. Ini berarti BNI sebagai rekening penerima. Kalau e-wallet seperti Go-Pay, OVO, dan LinkAja nomor teleponnya jangan diganti. Banyak kita temukan, sekitar 0,4 persen,” kata dia dalam diskusi virtual di Instagram Prakerja, Jumat (25/9).
Selain itu, peserta yang lolos dan sudah mendapatkan uang pelatihan Rp 1 juta agar segera membelanjakannya ke platform pelatihan dengan maksimal. Sebab, uang yang tersisa tidak akan bisa dicairkan.
Duit Insentif Peserta Kartu Prakerja Belum Masuk? Mungkin Ini Penyebabnya (1)
Ilustrasi daftar kartu Prakerja. Foto: Dicky Adam Sidiq/kumparan
Setelah menyelesaikan pembelian materi belajar online, Hengki mengingatkan agar peserta memberikan ulasan dan rating. Tujuannya agar perusahaan penyedia penjualan dan pembayaran kelas seperti Tokopedia bisa melaporkan ke manajemen Kartu Prakerja bahwa si peserta sudah menyelesaikan materi belajarnya.
Dari situ, manajemen akan melakukan pengecekan. Jika dianggap selesai, peserta baru bisa mendapatkan sertifikat yang dipasang di dashboard akun Prakerja masing-masing.
“Di saat sertifikat tampil, ini baru keluar dana insentif (Rp 2,4 juta). Jadi teman-teman jangan lupa memberi ulasan dan rating,” ujar dia.
Manajemen Kartu Prakerja juga akan menambah jumlah pegawai call center agar bisa melayani semua panggilan yang masuk terkait kendala yang dihadapi peserta. Selain itu, mereka juga akan lebih agresif menjawab e-mail yang masuk dari peserta, termasuk kritik atau keluhan yang di kolom komentar Instagram Prakerja.
“Melihat tingginya minat telepon dan email yang masuk, sehingga mungkin minggu kedua Oktober kita perbaiki layanan call center. Jadi akan tambahkan jumlah call center dan lebih agresif mantau email yang masuk atau komen yang masuk ke Instagram,” kata Hengki.
Editor : Parna
Sumber : kumparan