Kabar mengenai keberhasilan uji coba vaksin corona China memenuhi ruang publik pada Kamis (25/9). Sejumlah media online di Indonesia mengabarkan dengan judul bahwa WHO telah setuju (approved) uji klinis dari vaksin corona asal China.
Di dalam berita tersebut, mereka mencatut pernyataan Chief Scientist WHO, Soumya Swaminathan. Anehnya, kutipan yang dipakai tak memuat pernyataan WHO telah menyetujui uji klinis vaksin corona China.
“Vaksin China dapat membantu mewujudkan tujuan itu dalam waktu dekat karena beberapa vaksin telah terbukti berhasil dalam uji klinis,” begitu pernyataan Swaminathan yang ditulis media-media tersebut, sembari menyebut pernyataan tersebut dikutip dari media kepunyaan pemerintah China, CNTG News.
Berdasarkan penelusuran, pernyataan tersebut ternyata tak berasal dari mulut Swaminathan. Pernyataan yang dikutip media-media Indonesia tersebut adalah pernyataan tidak langsung yang ditulis redaksi CNTG News.
Benarkah WHO Approved Vaksin Corona China? Ini Faktanya (1)
Vaksin corona. Foto: REUTERS
CNTG News sendiri merilis sebuah berita dengan judul “Vaksin COVID-19 Milik China Terbukti Berhasil di Uji Klinis: WHO” pada 23 September 2020. Di berita tersebut, mereka juga menampilkan video pernyataan Swaminathan berdurasi 22 detik. Namun, di video tersebut tak ada ucapan bahwa WHO telah menyetujui vaksin corona China.
Video yang dipakai CNTG News yang dirujuk oleh media di Indonesia. Hasilnya, video tersebut berasal dari sebuah briefing virtual rutin yang diselenggarakan WHO pada 21 September 2020.
Faktanya, pernyataan Swaminathan yang dipakai CNTG News dan media di Indonesia tersebut telah terpotong dari keseluruhan konteks. Ucapan yang Swaminathan sampaikan tidak ada sangkut pautnya dengan persetujuan uji klinis vaksin corona China.
Pernyataannya itu pada dasarnya adalah jawaban dari pertanyaan wartawan Bloomberg, Corinne Gretler. Saat itu, Gretler bertanya soal apakah WHO berharap China akan masuk ke dalam program penemuan vaksin corona secara global bernama Covax atau tidak.
“Saya mungkin melewatkan ini sebelumnya, tetapi saya bertanya-tanya, apakah Anda masih berharap China akan terlibat dengan program Covax atau mungkin salah satu negara yang meminta lebih banyak waktu untuk berkomitmen?” tanya Gretler.
Menjawab pertanyaan tersebut, berikut pernyataan lengkap yang disampaikan Swaminathan:
“Kami telah terlibat dalam diskusi dengan China selama beberapa bulan karena, seperti yang Anda ketahui, mereka punya program program pengembangan vaksin yang sangat aktif dan beberapa di antaranya calon vaksin sedang dalam tahap lanjutan uji klinis. Jadi ini juga menarik bagi kami jadi kami mengikuti mereka dengan cermat. Kami telah melakukan diskusi yang sangat konstruktif dan terbuka dengan mereka dan mereka selalu menegaskan kembali komitmen mereka terhadap global akses jika beberapa kandidat mereka benar-benar terbukti berhasil. Uji klinis sedang berlangsung. Jadi saya pikir percakapan sedang berlangsung, masih terbuka dan kami berharap lebih banyak negara akan bergabung,” begitu kata Swaminathan.
Editor : Parna
Sumber : kumparan