JakartaPenggunaan tabir surya atau sunscreen tidak hanya disarankan ketika cuaca panas atau sinar matahari sedang terik. Tabir surya juga diperlukan kulit sekalipun saat cuaca hujan ataupun mendung.Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin, Arini Astasari Widodo menjelaskan, paparan UV tak hanya didapat dari sinar matahari langsung. sebanyak 90 persen sinar UV dapat menembus awan dan UVA menerabas kaca jendela.

Itu sebab, meski di tempat teduh atau di dalam ruangan, bukan berarti Anda tak memerlukan perlindungan dari sinar UV.

“Banyak orang yang merasa karena kulitnya tidak terpapar sinar matahari maka tidak perlu menggunakan sunscreen. [Padahal] paparan sinar UV dapat berasal dari sinar matahari langsung, dan sinar matahari tidak langsung, termasuk dari pantulan benda, pasir, salju dan lainnya,” terang dokter Arini dikutip dari Antara.

Ia menambahkan, sinar UV dapat mengakibatkan pelbagai problem kesehatan kulit mulai dari penuaan, kulit terbakar, masalah pigmentasi kulit seperti flek, dan memicu beberapa penyakit kulit yang sensitif terhadap cahaya UV.

“Serta tumor jinak dan tumor ganas (kanker) kulit,” sambung Arini.

Dampak negatif lain sinar UV di antaranya menimbulkan keriput, hilangnya elastisitas kulit, tekstur kulit kasar, dan pelebaran pembuluh darah (telangiektasia).

Infografis Kenali Stres Lewat kulit

Sebuah penelitian memaparkan, angka kejadian penuaan kulit akibat sinar UVA meningkat selama beberapa dekade terakhir. Untuk itu, Arini pun menekankan pentingnya mengaplikasikan sunscreen yang memiliki spektrum luas.

Selain UVA, sinar matahari ultra violet B (UVB) juga dapat berdampak buruk pada kulit yang terpapar terlalu lama. Tidak seperti UVA, hanya lima persen UVB yang sampai ke bumi, namun efeknya sangat berbahaya hingga bisa menyebabkan kulit terbakar.

Pilihlah sunscreen yang memiliki kandungan SPF dan PA yang cukup tinggi. Angka SPF ini menggambarkan tingkat perlindungan sinar UVB, sementara PA menggambarkan perlindungan terhadap sinar UVA.

Jangan lupa untuk mengoleskan ulang tabir surya setiap tiga hingga empat jam sehari.

Pemilihan besaran SPF (sun protection factor) juga perlu disesuaikan dengan aktivitas seseorang. Semakin lama beraktivitas dengan paparan cahaya matahari maka pilihlah SPF yang semakin besar pula.

Editor : Aron
Sumber : cnnindonesia