Florida Atlantic University menggelar sebuah penelitian terkait efektivitas face shield dan masker ventilasi dalam mencegah virus corona. Tim menemukan fakta bahwa keduanya ternyata tidak efektif dalam menghalau penyebaran droplet seseorang.
Meski droplet awalnya tertahan, face shield yang memiliki banyak ruang itu ternyata membuat air liur kecil gampang menyebar ke udara.
Penelitian tersebut dibuktikan lewat sebuah video. Riset ini dipublikasikan pada jurnal Physics of Fluid beberapa minggu lalu.
Video
Video berdurasi 2 menit 18 detik tersebut membuktikan face shield dan masker yang memiliki katup pernapasan tak seefektif maker wajah dalam pencegahan penyebaran droplet untuk pencegahan corona.
Keduanya memang lebih nyaman dikenakan karena membuat penggunanya merasa mudah bernapas. Pengguna juga dengan mudah dapat memperlihatkan ekspresi wajahnya.
Dilansir dari Live Science, masker berlubang atau berkatup sebenarnya dibuat bagi pekerja konstruksi. Fungsinya adalah agar pengguna dapat menghirup udara yang telah tersaring dari debu konstruksi.
Face Shield dan Masker Ventilasi Ternyata Tak Efektif Cegah Corona, Ini Faktanya (1)
Ilustrasi penderita Corona Foto: Shutter Stock
Sementara untuk face shield, ilmuwan menyatakan bahwa belum ada cukup bukti untuk menyatakan bahwa face shield dapat secara efektif mencegah penyebaran butiran liur.
Namun, Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC) Amerika Serikat tidak merekomendasikan penggunaan alat tersebut sebagai alternatif masker kain atau masker medis.
Selain itu, penelitian tersebut juga menguji dua buah masker medis yang tersedia di pasaran. Salah satu dari keduanya dilaporkan tidak secara efektif mencegah penyebaran droplet ketika disimulasikan.
“Hal ini mengindikasikan bahkan di antara masker yang tersedia secara komersial, yang terlihat mirip, terdapat beberapa perbedaan mendasar pada kualitas dan tipenya,” ungkap peneliti.
Bagaimana menurutmu?

 

 

Editor : Aron

Sumber : kumparan