Jakarta – Presiden China Xi Jinping menyatakan negaranya tak ingin melakukan perang dingin dengan negara manapun. Pernyataan tersebut ia berikan dalam pidatonya di PBB. “China tidak berniat melakukan perang dingin dengan negara mana pun. Kami menuntut dialog untuk menjembatani perbedaan dan negosiasi untuk menyelesaikan perselisihan,” katanya seperti dikutip dari AFP, Rabu (23/9).
Selain soal perang dingin, dalam forum tersebut XI juga memperingatkan soal bahaya dari “benturan peradaban”. Peringatan ia sampaikan terkait penyebaran virus corona belakangan ini.
Peringatan juga ia sampaikan untuk menjawab tuntutan dari Presiden AS Donald Trump agar China bisa segera dimintai pertanggungjawaban atas penyebaran virus korona belakangan ini.
Xi mengatakan persatuan global merupakan satu-satunya cara untuk mengatasi krisis corona. Oleh karena itulah, ia mendesak kepada pemimpin dunia supaya corona tak makin jatuh dalam benturan peradaban.
“Dunia harus menentang politisasi dan stigmatisasi atas covid-19,” kata Xi.
Kondisi geopolitik global memanas belakangan ini. Hal itu didorong ketegangan antara AS dan China tegang belakangan ini.
Ketegangan tersebut dipicu oleh asal-usul virus corona, perdagangan dan teknologi, keamanan, dan sengketa lautan.
Berkaitan dengan sengketa lautan, AS menuduh China berambisi mengontrol Laut China Selatan yang sangat strategis. Berkaitan dengan keamanan, AS juga menuduh China menghancurkan gerakan demokrasi di Hong Kong dan Taiwan.
Sementara itu berkaitan dengan virus corona, Trump menuduh China bersalah dalam penyebaran virus tersebut.
“Kita harus meminta pertanggungjawaban negara yang melepaskan wabah ini ke dunia – China,” kata Trump dalam pidatonya di forum yang sama.