Kutub selatan Bumi alias Antartika mengalami masa kritis. Berdasarkan data penelitian terbaru, ilmuwan mengatakan bahwa benua tersebut sudah sangat dekat dengan bencana yang mereka sebut dengan ‘kiamat  gletser’. Apa maksudnya?
‘Kiamat gletser’ menggambarkan kondisi saat salah satu gletser terbesar di Antartika mencair dengan kecepatan yang tinggi sehingga mengkhawatirkan. Diketahui, itu adalah Gletser Thwaites yang memiliki ukuran seluas Inggris yang berada di Antartika bagian barat.
Semakin lama, gletser ini semakin menyusut hingga setengah mil per tahun, atau sekitar 2.625 kaki. Ilmuwan memprediksi Gletser Thwaites akan kehilangan semua es dalam waktu sekitar 200 hingga 600 tahun mendatang.
Ketika itu terjadi, permukaan laut akan meninggi sekitar 1,6 hingga 2 kaki dan bisa jadi semakin tinggi lagi. Hal paling buruk yang akan terjadi ialah akan ada sejumlah wilayah di New York, Miami, dan Belanda, yang akan tenggelam.
Kiamat Gletser Akan Terjadi di Antartika, Begini Dampak Buruknya (1)
Es Gletser Thwaites Antartika Foto: International Thwaites Glacier Collaboration
Gletser sendiri memiliki fungsi sebagai pembatas antara pemanasan laut dan gletser lainnya. Semakin banyak gletser yang mencair, hal itu akan menurunkan massa es di wilayah Antartika barat.
“Ini adalah perubahan besar, dibutuhkan penulisan ulang garis pantai,” kata David Holland, profesor ilmu atmosfer di Universitas New York, yang menyumbang penelitian untuk International Thwaites Glacier Collaboration.
Bukan hanya Gletser Thwaites, lapisan es di Antartila juga mencair hingga enam kali lebih cepat daripada tahun 1980-an. Hal ini menambah 252 miliar ton air per tahun, naik 40 miliar ton per tahun, pada 40 tahun lalu.
Jika seluruh lapisan es Antartika mencair, para ilmuwan memperkirakan permukaan laut akan naik hingga 200 kaki.
Kiamat Gletser Akan Terjadi di Antartika, Begini Dampak Buruknya (2)
Es Gletser Thwaites Antartika Foto: International Thwaites Glacier Collaboration
Studi lain menggunakan citra satelit untuk menunjukkan bagian Thwaites dan gletser di sekitarnya, Pine Island Glacier, pecah lebih cepat dari yang pernah diperkirakan sebelumnya. Studi tersebut dipublikasi dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences.
Berdasarkan hasil hitungan, Pine Island Glaciers juga telah kehilangan wilayah seluas Los Angeles dalam enam tahun terakhir. Pada bulan Februari lalu, para peneliti menemukan rongga yang berukuran hampir seukuran kota Manhattan di bagian bawah Thwaites. 
“Ini adalah tanda-tanda pertama kami melihat bahwa lapisan glatser Pulau Pine menghilang,” kata Stef Lhermitte, ahli satelit dan penulis utama penelitian. “Kerusakan ini sulit disembuhkan.”
Editor : Aron
Sumber : kumparan