Menarik perhatian HRD calon kantor baru saat akan melamar pekerjaan memang gampang-gampang susah. Mereka kerap memberikan pertanyaan yang ‘menjebak’ sampai tak terduga.

Tujuannya, mereka hanya ingin melihat kepribadian Anda apakah sesuai dengan kriteria yang mereka inginkan atau tidak. Secara skill, Anda mungkin kandidat yang tepat untuk suatu pekerjaan, tapi Anda harus menunjukkannya dalam sebuah wawancara kerja. Salah-salah jawab bisa jadi beda cerita.

Ada beberapa jawaban pertanyaan yang tak disukai HRD saat wawancara kerja. Masalahnya ada beberapa ‘kata kunci’ yang terlalu sering diucapkan (template) oleh pelamar demi pelamar sehingga akhirnya kehilangan makna.

Ahli perekrutan karyawan Jason Walker dari Hays, dan Ian Scott, manager di sebuah perusahaan teknologi mengungkapkan ada beberapa jawaban yang harus dihindari agar Anda jadi calon kandidat kuat.

1. Tentu saja

Mungkin beberapa kali, HRD sempat memberi pertanyaan yang sangat familiar dengan Anda. Tapi hati-hati, jangan anggap kalau semua orang di ruangan itu punya pengertian yang sama.

“Wawancara biasanya merupakan pertama kalinya kami bertemu dengan seorang kandidat, jadi Anda tidak boleh berasumsi bahwa ada sesuatu yang jelas,” kata Jason dikutip dari Metro.

‘Kami mencoba untuk mendapatkan pemahaman tentang pengalaman dan seberapa cocok Anda untuk organisasi, jadi hindari menyiratkan bahwa kami sudah tahu jawabannya.”

2. Kami

Hal yang harus diingat, Andalah yang melamar pekerjaan – bukan tim Anda. Meskipun ini mungkin upaya bersama, pewawancara ingin mendengar secara spesifik tentang Anda.

“Kata” saya “selalu lebih baik. Pewawancara tidak ingin mendengar “kami melakukan XYZ di departemen kami,” katanya.

Sebaliknya, pewawancara kerja ingin tahu peran apa yang Anda mainkan dalam kesuksesan dan peran yang dilakukan.

3. Workaholic

Mungkin sangat menggoda untuk mengatakan bahwa Anda adalah orang yang bekerja terlalu keras ketika ditanya soal kelemahan. Tapi ini adalah sebuah jawaban yang umum didengar para HRD.

“Sebaliknya, ungkapkan saya skill yang Anda punya tapi masih harus dikembangkan lagi, misalnya public speaking atau belum cukup mahir untuk delegasi pekerjaan ke tim.”

4. Tantangan

Berapa kali dalam satu kesempatan wawancara Anda menjawab ‘siap menghadapi tantangan’ atau ‘merasa tertantang?’

Mengungkapkan kata kunci seperti tantangan tanpa memberi solusi akan menganggu para HRD.

“Jarang orang yang menindaklanjuti jawaban mereka ini dengan penjelasan yang baik soal tantangan yang mereka hadapi atau contoh tantangan yang dihadapi, reaksi mereka, dan hasil dari tanggapan mereka terhadap tantangan itu,” kata Ian Scott.

Close-up image of employer reading cv of job candidate

Ilustrasi wawancara kerja.(Istock/DragonImages)

5. Termotivasi untuk perubahan

‘Dalam pengalaman saya, banyak orang menjadi pencari kerja yang aktif karena mereka telah mengalami perubahan. ‘Sebagai manusia, banyak dari kita bergumul dengan perubahan, dan lebih memilih kenyamanan normalitas, sistem, rutinitas,” kata Scott.

“Jika Anda orang yang menyukai perubahan, maka pastikan cerita Anda konsisten selama wawancara.”

 

Editor : Parna

Sumber : cnnindonesia