Game Lucky Zone, game yang mirip dengan gelanggang permainan (gelper) ini masih saja eksis. Game atau permainan yang berbau judi ini sama sekali tidak tersentuh pihak aparat hukum.
Selain itu, dari beberapa pengamatan, arena permainan ini tidak mengindahkan protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah. Menariknya lagi, diduga gelanggang permainan ini juga ramai dikunjungi para remaja, pelajar, bahkan anak anak di bawah umur.
Kehadiran gelper Lucky Zone ini dinilai telah merusak moral generasi muda saat ini. Bahkan juga sangat berpotensi menciptakan kenakalan remaja dan anak-anak. ”Kami takut dan khawatir karena gelper-gelper seperti ini bisa membuat ketagihan,” ungkap Thamrin, akhir pekan lalu di Batuaji.
Bapak tiga anak ini mengatakan, aktivitas gelper Lucky Zone ini sangat rawan dan bisa menjerumuskan anak kita menjadi nakal.
Hal senada diungkapkan Merry. Pedagang barang seken ini mengaku khawatir dengan kehadiran gelper Lucky Zone. ”Kami (suami) berdua bekerja, sementara tidak ada yang awasi anak-anak,” ungkapnya.
Menurut Merry, warga sekitar terutama kalangan ibu rumah tangga meminta aparat penegak hukum segera menutup arena perjudian berkedok gelper Lucky Zone yang beroperasi di Top 100 Tembesi, Batuaji ini.
Pantauan di lokasi gelper, beberapa ”pemain” terlihat asyik bermain tanpa mengindahkan protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah dalam mengatasi merebaknya virus covid-19. Beberapa diantara mereka bahkan ada yang sama sekali tidak mengenakan masker dan jarak yang sesuai.
Sampai saat ini, belum ada komentar dari pihak kepolisian. Perjudian berkedok gelanggang permainan ini terkesan kebal hukum.
Editor : Parna