Jakarta – Tanaman hias Rhaphidophora tetrasperma dibeli oleh seorang pembeli di Selandia Baru dengan harga US$ 5.300 atau setara Rp 76.850.000 (kurs Rp 14.500/US$). Hal itu membuat tanaman tersebut memecahkan rekor termahal.Melansir New York Post, Rabu (2/8/2020), tanaman yang memecahkan rekor harga termahal ini terbilang langka. Tanaman ini juga biasa disebut “Monstera mini” karena kemiripannya dengan spesies eponim.

Tanaman asli Asia Tenggara itu hanya memiliki empat daun. Jadi dapat ditarik kesimpulan harga per daun sekitar US$ 1.325.

Situs web lelang Trade Me yang berbasis di Selandia Baru melaporkan lonjakan minat berdasarkan penelusuran untuk tanaman Monstera. Antara akhir Mei dan awal Juni, mereka melihat lebih dari 33.000 penelusuran untuk varietas tersebut, dengan 10.000 secara khusus mencari variegated Monsteras.

“Sebuah tanaman akan menumbuhkan daun yang terlihat sedikit berbeda, karena daun tersebut tidak memiliki klorofil,” kata Jesse Waldman, direktur pemasaran dan e-niaga di Pistils Nursery di Portland, Oregon, mengatakan kepada Vice.

Dan, sayangnya, mutasi hanya sementara bagi beberapa orang. Banyak tanaman yang kembali ke bentuk warna hijau aslinya setelah diperbanyak.

“Jika Anda memotong dan memperbanyaknya, Anda bisa berharap [tanaman variegated Monsteras] terus berkembang, tetapi mutasi semacam itu tidak terlalu stabil,” kata Waldman.

“Banyak tanaman akan kembali ke bentuk hijau pekatnya, yang merupakan faktor yang membuat mereka sedikit lebih menantang untuk diproduksi dalam jumlah besar,” ungkapnya.

Baru-baru ini, Trade Me melihat Hoya carnosa “compacta” dijual seharga sekitar US$ 4.200 pada bulan Juni, dan Monstera aurea dengan percikan hijau muda dan terang dijual dengan harga lebih dari US$ 3.700.

“Sejak pertengahan Maret, kami telah melihat lonjakan yang luar biasa dalam penjualan online, terutama untuk tanaman yang sedang mekar,” Eliza Blank, pendiri penjual tanaman online the Sill, mengatakan kepada The Post pada bulan April.

Editor : Aron
Sumber : detik