Indonesia kini tengah bekerja sama dengan UEA dan China soal pengembangan vaksin corona Sinopharm. Menteri BUMN dan Ketua Komite Penanganan Covid-19 Erick Thohir menyebut sudah mengirim tim untuk memantau uji klinis fase III di UEA.
“Kerja sama yang dilakukan Kimia Farma dengan G42 dari UEA, yang memang G42 ini sudah melakukan uji klinis sendiri di UEA dari 45 suku bangsa di sana. Kami putuskan ada tim ke UAE untuk jadi reviewer,” kata Erick saat rapat dengan Komisi IX DPR, Kamis (27/8).
Kata Erick, Kepala BPOM Penny Lukito juga sudah ke UEA untuk memantau langsung uji klinis III. Tujuannya untuk mengecek apakah sistem uji klinis ini bisa sinkron dengan di Indonesia.
“Saya dapat laporan berjalan baik dan sepertinya BPOM kita bisa menerima uji klinis UAE,” tutur dia.
Erick Thohir: 15 Juta Orang Indonesia Disuntik Vaksin Sinopharm Akhir 2020 (1)
Kick off uji klinis tahap 3 vaksin Sinopharm di UAE pada 16 Juli 2020. Foto: Twitter/@admediaoffice
Erick kemudian menjelaskan proses dan konsep vaksinasi Sinopharm di Indonesia. Sejauh ini sudah ada komitmen sebanyak 30 juta dosis vaksin tiba di tahun 2020.
“Nanti konsep vaksinasinya adalah dua kali. Tentu kapasitas UEA itu ada 220 juta, tapi komitmen hari ini untuk 2020 adalah 30 juta vaksin dan 2021 sebanyak 50 juta vaksin,” urai dia.
Jadi kumulatif dari China dan UEA kita akan dapat 30 juta vaksin di 2020. Jadi sekitar 15 juta orang yang akan divaksin di akhir 2020, sesuai dengan uji klinisnya.
Erick Thohir: 15 Juta Orang Indonesia Disuntik Vaksin Sinopharm Akhir 2020 (2)
 

Editor : Parna
Sumber : kumparan