Berjemur di pagi hari kini menjadi aktivitas yang digandrungi masyarakat dari segala kalangan. Bukan tanpa alasan, semua orang ingin berusaha sekuat tenaga demi mencegah penularan COVID-19 yang tengah mewabah. Berbagai narasi soal berjemur pun bertebaran di media sosial, mulai dari waktu yang paling efektif untuk melakukannya hingga manfaat di balik aktivitas sederhana tersebut.

Sayangnya, tidak semua informasi soal berjemur yang beredar di media sosial 100% akurat. Ada beberapa hal keliru yang terlanjur menyebar dan dipercaya banyak orang. Padahal, Anda perlu memerhatikan beberapa hal jika ingin mengambil manfaat besar dari berjemur di pagi hari. Jika salah langkah, Anda justru akan mengalami hal-hal yang tidak diinginkan.

Lantas, apa saja hal-hal yang perlu Anda perhatikan sebelum berjemur di pagi hari? Informasi keliru apa yang perlu dikoreksi dan penting untuk Anda ketahui?

Sebelum mengulas lebih jauh tentang berjemur, Anda perlu mengetahui apa saja fungsi atau kegunaan kegiatan sederhana tersebut. Berjemur di pagi hari dianjurkan demi kesehatan Anda. Fungsinya adalah untuk menyerap manfaat UVB untuk mengubah pro vitamin D menjadi vitamin D di dalam tubuh.

Manfaat berjemur di pagi hari tidak akan efektif jika Anda melakukannya tanpa memperhatikan hal penting lainnya. Berjemur harus disertai dengan asupan gizi yang seimbang. Hal ini karena fungsi berjemur adalah mengaktivasi “bahan baku” vitamin D yang ada di tubuh agar berfungsi.

Seperti diketahui, vitamion D punya banyak manfaat untuk tubuh Anda. Nutrisi itu penting bagi tulang, sel, darah, dan sistem kekebalan tubuh Anda. Vitamin D juga membantu tubuh Anda menggunakan mineral tertentu, seperti kalsium dan fosfor.

Kapan waktu yang tepat untuk berjemur di pagi hari?

Perlu diketahui, sinar matahari mengandung beberapa jenis radiasi yang disebut UVA, UVA, UVB, dan UVC. Sinar UVA muncul bersamaan dengan matahari terbit.

Sementara sinar UVB muncul lebih lambat karena lebih dari 95% kandungannya terserap terlebih dahulu oleh ozon. Ini membuat sinar UVB baru tersedia ketika posisi matahari sudah lebih tinggi daripada saat terbit.

Seberapa besar manfaat yang bisa Anda peroleh dari berjemur di pagi hari tergantung oleh beberapa faktor, termasuk letak geografis.

Untuk Indonesia yang dekat dengan garis khatulistiwa, sinar UVB yang muncul pada pukul 8.00-10.00 pagi atau pukul 15.00-16.00 sudah cukup untuk mengubah provitamin D menjadi vitamin D.

Hal tersebut mematahkan informasi viral yang menyebut bahwa berjemur di pagi hari baiknya dilakukan pada pukul 10.00-13.00. Kabar tersebut tidak akurat karena diambil dari jurnal yang tidak menyertakan analisis geografis wilayah.

Selain faktor geografis, pigmen pada kulit juga memengaruhi seberapa lama Anda dapat mengambil manfaat dari sinar matahari.

Durasi yang dianjurkan untuk kulit terang adalah 5-10 menit, sedangkan untuk Anda yang berkulit agak gelap adalah kurang lebih 15 menit.

Apakah berjemur bisa mengurangi risiko terkena Covid-19?

Anda mungkin sering mendengar tentang hubungan antara berjemur dengan wabah Covid-19. Ada yang menyebut virus corona SARS-CoV2 yang menyebabkan Covid-19 dapat mati hanya karena terpapar panas dari matahari.

Ada pula yang menyatakan bahwa sinar matahari dapat membantu Anda terhindar dari virus tersebut.

Kedua pernyataan itu tidak sepenuhnya benar atau salah. Seperti yang telah disebutkan, berjemur dapat meningkatkan daya tahan tubuh dengan cara mengaktifkan vitamin D. Imunitas tinggi itulah yang mampu melawan hingga mencegah Covid-19.

Namun, wabah Covid-19 dan waktu berjemur sebenarnya tidak berhubungan karena dosis UVB ditentukan oleh garis lintang suatu wilayah.

Belum ada penelitian yang membuktikan bahwa berjemur dapat menyembuhkan pasien dengan Covid-19. Pernyataan bahwa virus SARS-CoV2 dapat mati karena terkena sinar matahari juga belum dibuktikan secara ilmiah.

Apa saja efek buruk berjemur yang tidak sesuai anjuran?

Berjemur di pagi hari, tanpa memerhatikan waktu dan durasi yang tepat dapat berakibat buruk pada kesehatan kulit Anda. Hal ini bisa menyebabkan kulit terbakar matahari hingga risiko kanker.

Kadar UVA akan semakin tinggi seiring dengan naiknya posisi matahari pada suatu wilayah. UVA mampu menembus lapisan kulit yang lebih dalam.

Akibatnya, hal ini dapat menyebabkan penuaan dini, seperti kerutan dan solar aging. Namun, UVA sendiri tidak secara langsung bersifat karsinogenik, artinya tidak akan merusak DNA kulit secara langsung.

Jenis sinar yang mampu merusak DNA kulit secara langsung adalah UVB dan UVC. Dua kandungan dalam sinar matahari tersebut dapat menimbulkan efek kanker.

Hal ini mungkin terjadi jika paparan terjadi secara kronis dan berlebihan, tanpa proteksi atau perlindungan apapun.

Apa saja hal yang perlu dipersiapkan sebelum berjemur?

Penggunaan tabir surya penting untuk menghindari akibat buruk dari terpapar sinar matahari saat berjemur di pagi hari.

Namun, perawatan kulit tersebut juga bisa menghalangi manfaat baik dari UVA dan UVB. Karena itu, bagian kulit yang perlu diolesi tabir surya adalah wajah

Sementara kulit pada tangan dan kaki diperbolehkan terpapar langsung oleh sinar matahari.

Gunakanlah tabir surya wajah dengan kandungan SPF 20+++, 20 menit sebelum berjemur. Sebaiknya, Anda memilih baju dengan warna terang dan mengenakan topi serta kacamata untuk menghindari paparan langsung sinar matahari di bagian kulit yang tidak dianjurkan.

 

Editor : Aron

Sumber : hellosehat