Percobaan selama 3,5 bulan dilakukan di atas kawasan industri di barat kota. Menurut Airobotics Operasional drone perdana ini telah disetujui untuk terbang di atas kota metropolitan.
“Khusus untuk COVID, yang kami lakukan adalah membantu mereka (polisi) mempertahankan operasi normal,” kata CEO Airobotics, Ran Krauss.
“Pandemi telah membuat situasi dimana menjadi sulit untuk pihak berwenang melakukan operasi,” dia menambahkan.
Badan Sains & Agency Teknologi (HTX) pemerintah Singapura mengatakan telah menguji drone dengan polisi. Menurut Insinyur Senior dari HTX Robotics, Low Hsien Meng, drone ini dapat menentukan suatu lokasi dan memperbesar area yang mungkin tak terlihat oleh polisi dengan berjalan kaki atau di dalam kendaraan.
Menurut Krauss, saat ini Airobotics juga sedang dalam pembicaraan dengan kota-kota lain dalam mengerahkan drone untuk mencegah pelanggaran jarak sosial. Uji coba operasional drone pun masih terus dilakukan.
Sebelumnya, Singapura juga pernah mengerahkan robot yang berkeliling untuk mencegah warga berkerumun. Mobil robot yang memiliki kamera pengawas 360 derajat akan terus mengingatkan warga untuk menerapkan jarak satu sama lain.
Negara ini dikenal dengan undang-undang yang ketat dan pengawasan yang luas sempat mendapat pujian karena dapat menahan penyebaran virus. Namun wabah masal di asrama pekerja migran membuat kasusnya meningkat tajam.
Hingga kini (13/8/2020), Singapura memiliki 55.395 kasus virus corona, dengan pasien sembuh 50.520. Sedangkan jumlah pasien yang meninggal dunia ada 27 orang.