Ada banyak mitos dan kesalahpahaman seputar masturbasi. Tak sedikit orang yang menyebut masturbasi bisa menyebabkan kerontokan rambut hingga kebutaan. Faktanya, isu yang beredar itu tidak bisa dibuktikan secara ilmiah. Masturbasi memang memiliki risiko kendati efek yang ditimbulkan tidak terlalu berbahaya.
Alih-alih membahayakan, masturbasi justru punya sederet manfaat kesehatan bagi fisik dan mental. Lalu, apa saja mitos dan fakta yang beredar seputar masturbasi tersebut. Berikut penjelasannya.

Apakah masturbasi sebabkan rambut rontok?

Kerontokan rambut sejatinya bukan disebabkan oleh masturbasi, melainkan faktor genetik. Sebagian besar orang mengalami kerontokan sekitar 50 hingga 100 helai rambut per hari, dan rambut baru pun akan tumbuh seiring waktu. Itu bagian dari siklus pertumbuhan alami rambut.
Adapun kerontontokan rambut bisa terjadi secara permanen karena faktor-faktor berikut:
1. Perubahan hormonal
2. Infeksi kulit kepala
3. Kelainan kulit
4. Mencabut rambut secara berlebihan
5. Perawatan rambut yang berlebihan
6. Obat tertentu
7. Terapi radiasi

Apakah masturbasi sebabkan kebutaan?

Tidak benar masturbasi bisa menyebabkan kebutaan. Ini adalah mitos yang tak berdasar karena sejauh ini belum ada penelitian ilmiahnya. Adapun kebutaan bisa terjadi karena beberapa faktor seperti genetika, glaukoma, katarak, cedera mata, dan kondisi kesehatan tertentu seperti diabetes.
Menjawab Mitos dan Fakta Masturbasi: Ternyata Banyak Manfaatnya (1)
Ilustrasi masturbasi. Foto: Shutter Stock

Apakah masturbasi menyebabkan disfungsi ereksi?

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa masturbasi tidak menyebabkan disfungsi ereksi (DE). Lalu apa sebenarnya penyebab disfungsi ereksi? Ini bisa terjadi karena faktor fisik dan psikologis, tidak ada hubungannya dengan masturbasi.
Faktor penyebab disfungsi ereksi meliputi masalah dengan keintiman, stres dan cemas, depresi, minum miras dan merokok terlalu banyak, hipertensi atau anemia, kolesterol tinggi, obesitas dan diabetes, serta gangguan penyakit jantung.

Apakah masturbasi bisa merusak kelamin?

Tidak. Masturbasi tak akan merusak kelamin. Namun, jika masturbasi dilakukan terlalu kencang atau pelumas yang dipakai tidak terlalu banyak, itu bisa menyebabkan lecet dan nyeri.

Apakah berpengaruh pada kesuburan?

Penelitian menunjukkan bahwa kualitas sperma akan tetap sama meski orgasme dilakukan setiap hari, baik itu dengan masturbasi atau berhubungan seks. Pada pria, kesuburan bisa dipengaruhi oleh kondisi medis tertentu, masalah dengan produksi sperma, radiasi dan kemoterapi, paparan bahan kimia dan faktor lingkungan.
Sedangkan pada wanita, kesuburan bisa dipengaruhi oleh kondisi medis tertentu seperti endometriosis, menopause dini, radiasi atau kemoterapi, paparan bahan kimia dan faktor lingkungan.
Menjawab Mitos dan Fakta Masturbasi: Ternyata Banyak Manfaatnya (2)
Ilustrasi Depresi. Foto: Helmi Afandi/kumparan

Apakah berdampak pada kesehatan mental?

Alih-alih berdampak buruk pada kesehatan mental, dalam sebuah penelitian disebutkan bahwa masturbasi ternyata dapat meningkatkan kesehatan mental. Orgasme yang kamu alami dapat meredakan stres, meningkatkan mood, membantu kamu lebih rileks, dan membantu tidurmu lebih nyenyak.

Bisakah masturbasi mematikan gairah seks?

Banyak orang percaya masturbasi dapat mematikan gairah seksual seseorang, namun itu semua belum terbukti. Setiap orang punya dorongan seks yang berbeda. Masturbasi tidak menyebabkan keinginan seks berkurang. Masturbasi justru dianggap bisa meningkatkan libido. Adapun libido rendah bisa dipengaruhi oleh testosteron rendah, depresi dan stres, masalah tidur, dan obat tertentu.

Apakah masturbasi membuat seseorang kecanduan?

Ya, masturbasi bisa membuat kecanduan sehingga mengganggu pada kehidupan sehari-hari. Kendati masturbasi itu normal dan sehat, tapi masturbasi berlebihan dapat mengganggu pekerjaan, sekolah, hingga mengabaikan hubungan sosial. Jika kamu mulai kecanduan dan terlalu banyak bermasturbasi, segera berkonsultasi dengan dokter.
Editor : Parna
Sumber : kumparan