Turah Parthayana dituduh pernah melakukan pelecehan seksual pada teman perempuannya. Kejadian itu terjadi pada November 2019 di Rusia.

Setelah hampir satu tahun kasus itu berlalu, nama Turah dan pelecehan yang dilakukannya kembali dipublikasikan lewat bukti-bukti yang disebarluaskan oleh salah satu akun Twitter.

Kejadian pelecehan itu diceritakan kembali dan menjadi sorotan publik. Tak tinggal diam, pihak manager Turah, Jehian pun mencoba memberikan penjelasan terkait itu.

Saat berbincang dengan detikcom baru-baru ini, Jehian turut menjelaskan kondisi psikis Turah saat ini. Jehian merasa psikis Turah kembali terguncang setelah kasusnya ramai dibicarakan lagi.

“Yang pasti memang di sini kan dia sebagai yang melakukan kesalahan ya, memang bukan berarti aku di sini bela perbuatan dia, tapi dia sebagai human (psikis) juga pasti terguncang,” ujar Jehian.

Jehian merasa kejadian ini seperti mengungkit kembali kasus Turah yang sudah berlalu. Turah juga disebut sudah mediasi dengan JA yang merupakan korban bersama ketua PPI, Gokma setelah kejadian itu.

“Karena bisa dibilang, ini kan big blow up dari yang kejadian tahun 2019 itu. Jadi kayak semacam dibuka (masalahnya) kembali gitu,” tutur Jehian.

Dijelaskan Jehian, kondisi Turah setelah melakukan pelecehan memang sangat membuatnya terpukul. Turah sering menangis tanpa diketahui penyebab pastinya. Ditafsirkan Jehian, keadaan Turah saat itu memang sangat berat dan tidak stabil bagi mentalnya.

“Jadi kalau kemarin (setelah mediasi terkait pelecehan) sih kondisi Turah ya dia nangis parah sih sebenarnya. Terus ya mungkin masih tidak stabil jadi nangisnya kemarin ya saya juga nggak bisa nyimpulin maksud tangisannya apakah atau segala macam. Karena mungkin beban mentalnya lagi tinggi-tingginya kemarin itu,” papar Jehian.

Dijelaskan Jehian, saat ini Turah masih menjalankan aktivitasnya sebagai mahasiswa di Rusia. Jehian juga menyebut tak lama lagi Turah akan kembali ke Indonesia.

“Turah dalam proses mau balik ke Indonesia dalam waktu dekat,” jawab Jehian.

 

Editor : Parna

Sumber : detiknet