Mobil matik kini semakin banyak diburu, khususnya buat mereka yang tinggal di perkotaan. Pengoperasian yang mudah dan tidak membuat pegal saat di situasi kemacetan, jadi alasan utama banyak orang memilih mobil bertransmisi otomatik.
Di balik pengoperasiannya yang mudah, mobil matik rupanya juga punya perawatan yang wajib selalu diperhatikan, yakni penggantian oli transmisi matik tersebut.
Adapun, penggantian oli transmisi matik sebaiknya dilakukan setiap 15 ribu kilometer dengan kuras oli matik setiap 25 ribu kilometer. Tujuannya, agar oli transmisi matik tersebut tetap dalam kondisi bersih, sehingga bisa maksimal dalam melumasi sistem transmisi mobil.
Akan tetapi, tidak jarang beberapa pemilik mobil matik terlewat dalam melakukan penggantian oli transmisi matiknya. Tentu yang menjadi pertanyaan, apa dampaknya bila penggantian oli transmisi matik pada mobil terlewat dari jadwal penggantian yang direkomendasikan?
Mencoba menjawab hal tersebut, pemilik bengkel spesialis matik Worner Matic, Hermas Prabowo, menjelaskan penggantian oli transmisi matik yang terlewat dari jadwal penggantian sangat tidak dianjurkan, karena bisa merusak sistem transmisi matik secara keseluruhan.
Transmisi matik itu kan bekerja karena tekanan oli, jadi oli itu berfungsi sebagai kopling cair sekaligus penentu perubahan rasio dan penentu kopling itu bekerja. Nah, ketika oli kotor, dikhawatirkan akan banyak friction yang akhirnya kemudian menyumbat jalur, menyumbat saringan, atau juga melukai bushing,” jelas Hermas saat ditemui kumparan, pada Senin (3/8).
Lebih lanjut, kata Hermas, dari masalah-masalah yang awalnya sepele itu, seperti sumbatan pada jalur oli, sumbatan pada saringan, atau goresan pada bushing, bila didiamkan dalam waktu yang lama tentu akan membuat kinerja sistem transmisi matik menjadi tidak maksimal.
“Kalau di matik konvensional itu biasanya perpindahan giginya jadi terganggu. Itu artinya kan kapan si kopling masuk dan keluar jadi enggak selaras. Akibatnya dia lama-lama jadi gosong, nah kalau sudah gosong atau terbakar ya mau tidak mau harus overhaul,” beber Hermas.
Ini Akibatnya Bila Mobil Matik Telat Ganti Oli Transmisi (3)
Servis Mobil Matik. Foto: Muhammad Ikbal/kumparan
Sementara pada sistem transmisi matik CVT, bila oli yang ada di sistem transmisi sudah terlanjur kotor dan terdapat banyak friction, maka bisa berpotensi melukai dinding-dinding pulley CVT.
“Sama seperti matik konvensional, kalau sudah kena pulley CVT-nya ya mau enggak mau harus overhaul dan biaya perbaikan CVT itu kan enggak murah,” tambah Hermas.
Ini Akibatnya Bila Mobil Matik Telat Ganti Oli Transmisi (4)
Servis Mobil Matik. Foto: Mhammad Ikbal/kumparan
Nah, jadi buat kamu yang saat ini memiliki mobil bertransmisi otomatik, sebaiknya jangan sampai terlewat melakukan penggantian oli transmisi matiknya ya.
Editor : Parna
Sumber : kumparan