Jakarta –  Produk sejumlah raksasa otomotif seperti Honda, Toyota, dan Mitsubishi mengalami kendala yang tak biasa. Mereka mengalami persoalan sama, yaitu masalah di komponen fuel pump yang pada akhirnya harus dilakukan penarikan kendaraan (Recall).

Pihak Honda Prospect Motor (HPM), APM mobil Honda di Indonesia, ikut bersuara dalam program recall. Business Innovation and Marketing and Sales Director HPM Yusak Billy mengungkapkan alasan perusahaan melakukan recall.

“Perbaikan komponen fuel pump ini dilakukan karena terjadi ketidaksesuaian pada proses produksi oleh supplier sehingga menyebabkan kemungkinan fuel pump tidak berfungsi,” kata Billy kepada CNBC Indonesia, dikutip Rabu (5/8/2020)

Pada 15 Juli 2020, Honda mengumumkan recall terhadap Honda Brio, Honda Mobilio, Honda Jazz, Honda BR-V, Honda HR-V, Honda CR-V, Honda City, Honda Civic dan Honda Accord dengan tahun model antara 2017 hingga 2019. Unit yang teridentifikasi dalam program ini adalah sebanyak 85.025 unit.

Wakil Presiden Direktur TAM Henry Tanoto mengungkapkan, permintaan recall merupakan instruksi dari induk perusahaan Toyota di Jepang yaitu Toyota Motor Corporation. Alasannya, komponen pompa bahan bakar kendaraan.

“Kami mendapat informasi dari principal bahwa parts ini berpotensi terjadi kerusakan sehingga perlu diganti. Focus kami adalah bagaimana customers bisa segera mengganti parts ini di bengkel resmi kami,” kata Henry.

AlphardFoto: Istimewa
Alphard

Sementara itu, Head of Media Relation TAM, Dimas Aska mengatakan hingga kini kasus matinya fuel pump belum ditemukan di Indonesia. Namun, karena dikhawatirkan merugikan konsumen di Tanah Air, maka TAM langsung melakukan kampanye recall.

Meskipun tidak ada laporan persoalan fuel pump di Indonesia, hal ini belum tentu menggambarkan bahwa kasus tersebut bakal tidak terjadi. Sehingga untuk antisipasi sejak dini maka kebijakan recall dilakukan.

“Di Indonesia kita belum menemukan masalahnya, jadi belum ada laporan yang menyatakan masalah itu muncul karena fuel pump dan lain-lain itu belum ada. Belum ada ke sana lah sebenarnya sih. Cuma karena memang principal minta kita, oke tetap dilakukan, ya sudah kita lakukan,” jelas Dimas.

Sejumlah tipe mobil Toyota yang terkena dampak recall fuel pump di Indonesia antara lain Alphard produksi 2017-2018, Corolla produksi 2018, FJ Cruiser produksi 2013-2014, serta Kijang Innova, Fortuner, dan Hilux produksi 2017-2019.

TAM mengimbau pengguna mengganti fuel pump kendaraan dan segera mengecek kendaraan di bengkel resmi.

Adapun pada akhir Juni 2020, sebanyak 139.111 unit mobil Mitsubishi Xpander mengalami recall karena ada persoalan pada komponen pompa bahan bakar. PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI), mengumumkan program Field Fix Campaign atau kampanye Perbaikan Mitsubishi Xpander mulai 22 Juni 2020.

Rentetan masalah pada fuel pump tentu mengkhawatirkan konsumen. Lalu, apa masalah ini sebenarnya berbahaya?

Ada potensi kecelakaan akibat mobil yang bermasalah karena fuel pump, terutama tiba-tiba bermasalah saat mobil sedang dikendarai.

“Kalau dalam kasus tadi fuel pump mati. Kalau bisa bahayakan? Bisa. Lagi kencang misalnya tiba-tiba mati, pengemudi panik. Kalau yang terjadi seorang perempuan dan mesin mati di tol highway, kaget dia, nggak tahu mau menetralkan caranya bagaimana, nggak berpikir. Karena ekspektasi nggak ada gitu,” kata Founder and Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Palububu

Namun, jika pengemudi bisa mengambil kendali setir, dia tidak panik dengan kondisi yang ada, maka bisa jadi kondisinya bakal lebih baik.

“Kalau nggak panik, bisa dia kontrol. Masih memungkinkan. Katakan mesin mati pengemudi paham dia menetralkan, Dalam kondisi rem, semua berat, mesin mati dia bisa arahkan kendaraan ke spot yang aman. Jadi saya katakan masih memungkinkan bahayakan, mungkin tidak mungkin iya,” jelas Jusri.

 

Editor: Aron

Sumber : cnbcindonesia