Jakarta – Jumlah klaster perkantoran meningkat beberapa hari ke belakang. Khususnya di DKI Jakarta, yang kini sudah ada 90 klaster dengan 459 kasus positif corona.

Selama PSBB Transisi, Pemprov DKI Jakarta memang kembali memperbolehkan perkantoran dibuka. Namun tetap dengan memperhatikan protokol kesehatan.
“Untuk perusahaan yang masih bisa melaksanakan WFH (Work From Home) lebih baik WFH,” kata anggota tim pakar Satgas COVID-19 Dewi Nur Aisyah dalam diskusi di BNPB, Rabu (29/7).
Menurut Dewi, banyak perusahaan yang sebenarnya secara operasional tak mengharuskan karyawannya ke kantor. Kalaupun, ada yang harus ‘terpaksa’ menerapkan Work From Office (WFO) kapasitas karyawan yang hadir harus dibatasi.

Klaster Perkantoran Corona Meningkat, Satgas Imbau Perusahaan Terapkan WFH (1)
dr Dewi Nur Aisyah Foto: BNPB
“Kalaupun harus masuk, kapasitasnya 50 persen, jangan lebih. Kepadatan yang ada di perkantoran terbatas. Kalau terpaksa sama sekali masuk ada shift,” ungkap dia.
“Jadi dua shift, agar tidak terjadi penumpukan saat kedatangan, pulang dan makan siang,” sambungnya.
Namun hal ini tampaknya sulit dipatuhi oleh semua perusahaan. Buktinya, tiap weekdays, khususnya hari Senin transportasi umum seperti KRL cukup padat. Ini yang menurut Dewi berpotensi menjadi salah satu tempat potensial penularan corona.

 

Editor : Aron

Sumber : kumparan