Jakarta – Prostitusi artis kembali hangat dibicarakan usai Hana Hanifah diamankan polisi di Medan, Sumatera Utara. Isu prostitusi memang telah lama menjadi borok yang kerap dihubung-hubungkan dengan dunia keartisan. Pernyataan tersebut bukannya tanpa alasan. Bahkan, isu itu sudah lama diperbincangkan sebagai topik bawah tanah bagi sejumlah kalangan. Menurut Moammar Emka, penulis Jakarta Undercover, sebagian orang menggunakan profesi artis sebagai ajang promosi bisnis lendirnya di media sosial.

 

“Nah kasus Medan juga kemudian menjadi cermin lagi bahwa ada sebagian selebritas yang memang punya side job tersendiri,” ujar Moammar Emka saat ditemui di Jakarta, belum lama ini.Bisa dibilang, dunia hiburan hanya dijadikan sebagai upaya personal branding bagi mereka yang ingin mempermulus aksinya di dunia prostitusi. Ada dua tipe orang dalam hal ini.

 

“Ini kan soal ngomongin frame besarnya soal modus gitu. Pertama ada yang kemudian memilih jalur entertaiment, entah menjadi artis, selebgram atau apapun itu ya memang pure dia memang ke sana, ada yang seperti itu. Yang kedua ada yang memang menggunakan ladang entertaiment ini sebagai batu loncatan. Jadi ada semacam personal branding. Kalau portofolio, ada orang yang memang dia sudah mencukupi secara portofolio, cakep, semua lengkaplah. Tapi secara popularitas dia nggak ada,” ungkap Moammar Emka.

“Makanya era sekarang karena orang bisa punya media sendiri untuk mempromo dirinya sendiri, ya sudah. Ini yang kemudian dipakai beberapa orang atau puluhan orang bahkan atau beberapa kelompok atau manajemen tertentu kemudian menjadikannya sebagai batu loncatan. Jadi entertaiment dijadikan sebagai branding imej. Yang dulu dia bukan siapa-siapa, begitu ada istilah selebgram, dia bisa main di beberapa sinetron atau FTV, namanya paling tidak muncul ke permukaan,” beber Moammar Emka.

Jika diulas ke belakang, kasus-kasus prostitusi online artis seperti ini hanya dijalani oleh artis skuter alias seleb kurang terkenal. Di mana, ia masuk dalam artis kelas C yang hanya memasang tarif puluhan juta.

“Ini peristiwa yang akan selalu berulang dan terulang sih. Karena memang kalau sudah kaitannya sama yang namanya prostitusi, jangkauannya memang panjang gitu. Dan kasus yang sekarang terjadi itu kan sebenarnya hanya satu dari sekian puluh atau sekian ratus bahkan yang lolos. Karena memang lumayan agak lama sih rentangnya, apalagi setelah ada pandemi, ada rentang sekian bulan dan baru muncul kasus prostitusi online lagi,” beber Moammar Emka.

“Sebelumnya kan terakhir ada kasus Surabaya. Nah ini lagi-lagi harus saya katakan bahwa fenomena gunung es akan selalu mencair kapan aja. Nah kasus Medan yang sekarang lagi viral ini menjadi trigger baru lagi bahwa kita diingatkan yang namanya prostitusi online yang melibatkan siapa aja, tidak hanya kalangan selebritas itu memang terjadi setiap hari. Hanya tinggal siapa yang apes ketangkep aja,” pungkas Moammar Emka.

 

Editor : Aron

Sumber : detik